REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli tata kota Yayat Supriyatna mengatakan masalah transportasi dan pedagang kaki lima (PKL) di ibu kota masih menjadi pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan oleh pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Anies-Sandi. Target pemerintah Jakarta, lanjutnya, adalah mendorong 40 persen warganya menggunakan transportasi publik.
"Tetapi saat ini, dari 47 juta warga Jakarta, hanya delapan juta yang menggunakan transportasi publik," kata Yayat dalam diskusi di Kantor Para Syndicate, Jakarta, Jumat (26/1).
Yayat mengatakan, tanpa adanya upaya serius mendorong penggunaan transportasi publik pengguna kendaraan pribadi semakin marak imbasnya, pejalan kaki pun semakin sedikit. "Kalau pejalan kaki sedikit untuk apa buat trotoar lebar," kata Yayat.
Selain masalah transportasi, Yayat juga menyampaikan mengenai masalah akut keberadaan PKL. Menurut dia, keberadaan PKL di trotoar jalan disebabkan tidak adanya pasal dalam Perda yang mengatur khusus mengenai PKL.
Dia menekankan, semestinya Perda mengatur secara khusus keberadaan PKL sehingga PKL memiliki legalitas dalam berjualan. "PKL harus mendapatkan tempat yang sah. Itu PR besar yang perlu diselesaikan," kata dia.