REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menilai kerja media yang meliput aktivitas hariannya selama 100 hari kerja kepemimpinannya. Sejak dilantik 16 Oktober 2017 lalu, praktis kegiatannya setiap hari tak pernah luput dari sorotan media. "Intensif, pagi siang sore sampe malam (diikuti)," kata dia sambil tertawa di Balai Kota, Jumat (26/1).
Dalam penilaiannya itu, Anies sempat kesal dengan beberapa pemberitaan karena merasa pernyataannya dipelintir. Ia menyebut salah satunya, isu terkait penataan becak yang menjadi melebar. Ia merasa tidak pernah mengatakan mengembalikan becak, tetapi menata yang sudah ada. Itu pun di tempat tertentu.
Dia mengatakan tak akan menyampaikan kebijakan yang belum matang ke media. Namun, ketika ditanya bukankah hal tersebut bagus sebagai masukan dari masyarakat terkait kebijakan yang akan diambil, Anies menilai tak selalu seperti itu.
"Bagus, selama memang dijelaskan dengan lengkap. Seperti kasus becak ini judulnya 'becak kembali'. Bukan kembali, memang ada kok," ujar dia.
Anies merasa kesal dengan media yang dinilainya 'menggoreng' isu pengaturan becak di beberapa daerah di ibu kota. Ia menganggap apa yang disampaikan di media tersebut keluar dari substansi kebijakan pemprov dalam pengaturan becak. "Saya kan selalu bilang hampir semua kebijakan itu kita tata dulu. Tapi kan ini sudah ada satu media yang mulai dari beberapa minggu lalu, you know lah siapa," kata dia.