REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PB.PBSI) Wiranto berharap Anthony Sinisuka Ginting melanjutkan performa apiknya pada ajang Indonesia Master 2018. Ginting sukses melaju ke semifinal setelah mengalahkan unggulan tiga yang juga Juara Olimpiade 2016, Chen Long, Jumat (26/1).
“Yang saya harapkan betul dari ajang ini adalah nomor tunggal putra. Tadi Ginting sudah menundukkan Chen Long. Tidak mudah mengalahkan pemain nomor dua Cina tersebut. Kini, dari empat pertemuan, Ginting unggul skor 3-1 atas Chen Long,” kata Wiranto usai menyaksikan laga Daihatsu Indonesia Masters di Istora Senayan, Jakarta, Jumat.
Wiranto mengaku senang Ginting bisa lolos ke semifinal sehingga menumbuhkan harapan tunggal putra bisa menyumbangkan gelar pada ajang ini. “Selain tentunya, kita masih meloloskan ganda putra melalui Kevin/Marcus maupun ganda putri dan ganda campuran, di mana kita sudah memastikan satu tempat di final,” kata dia.
Kemenangan atas Chen Long menjadi yang kedua secara beruntun dilakukan oleh Ginting. Pekan lalu di babak kedua Malaysia Masters, Ginting juga berhasil mengalahkan pebulu tangkis andalan Cina itu.
Di laga empat besar, Ginting akan menghadapi pemain unggulan lainnya, yakni Chou Tien Chen, Sabtu (27/1) hari ini. Ginting mengungguli pemain asal Cina Taipei itu pada tiga pertemuan sebelumnya, yakni 2-1.
Namun, Chou, yang ditempatkan sebagai unggulan keenam di Indonesia Masters 2018, berhasil mengalahkan Ginting pada pertemuan terakhir di All England tahun lalu. Kala itu, Chou menang dua gim langsung 21-10 21-14.
Selain Ginting, Indonesia memastikan empat wakilnya ke semifinal Indonesia Masters 2018. Ganda campuran sudah memastikan tiket final karena dua wakil Indonesia, yakni unggulan pertama Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akan berhadapan dengan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti.
Pada duel semifinal lainnya, unggulan delapan ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan menghadapi unggulan kelima asal Korea Selatan Lee So-hee/Shin Seung-chan. Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akan menjajal ganda putra non-unggulan dari India, Satwiksaraj Rankireddy/Chirag Shetty.
Dari empat nomor, Indonesia hanya gagal menempatkan wakil pada tunggal putri. Wakil Indonesia di nomor ini sudah rontok sejak babak awal. Pencapaian terbaik dilakukan oleh Fitriani yang melaju hingga babak kedua, tetapi masih harus mengakui keunggulan pebulu tangkis asal Thailand Ratchanok Intanon.
Wiranto pun mengakui sekarang ini Indonesia masih berada di lapis kedua dunia untuk sektor tunggal putri. Namun, dia yakin kondisi ini akan segera berubah.
“Semoga bisa melaju menjadi pemain dunia, tunggal putri dunia sekarang sudah seperti tunggal putra, baik dari segi permainan, postur dan power. Kita ada bibit semoga bisa mengejar itu,” kata dia.
Wiranto mengatakan untuk mengejar ketertinggalan, PBSI menerapkan sains olahraga atau sport science dengan analisis berbasis digital dan komputer untuk mendongkrak pemain junior ke kelas dunia. Selain itu, dia menambahkan, PBSI akan terus mengirimkan para pemain sehingga punya pengalaman bertanding.
“Kami juga tidak pernah absen kemana saja kita kirim turnamen internasional,” ujar Wiranto.
Namun, Wiranto menyatakan, perjalanan membentuk pemain hebat tidak berlangsung instan dan membutuhkan proses pembinaan yang panjang. “Sekarang kita gunakan yang sudah ada. Ke depan, kami sudah persiapkan untuk lima tahun mendatang. Salah satunya pencurian umur sudah kami berantas, karena itu merugikan, serta mematikan karier pemain junior,” ujar dia.
Menurut Wiranto, Daihatsu Indonesia Masters 2018 juga menjadi ajang untuk memantau kekuatan bulu tangkis Asia terkait dengan persiapan Asian Games 2018. “Ajang ini juga untuk memantau sejauhmana kekuatan bulu tangkis Asia, yang menjadi pesaing kita di Asian Games 2018,” Wiranto.