Sabtu 27 Jan 2018 18:59 WIB

Pemkot Tangerang Bangun Gedung MUI Tingkat Kecamatan

Kecamatan Larangan menjadi kecamatan pertama di wilayah itu yang memiliki gedung MUI

Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi
Gedung Majelis Ulama Indonesia, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,  TANGERANG -- Pemerintah Kota Tangerang membangun gedung Majelis Ulama Indonesia (MUI) tingkat kecamatan. Salah satunya di Kecamatan Larangan. Pembangunan gedung tersebut sebagai wadah untuk bermusyawarah antara pemerintah dan masyarakat.

Wali Kota Tangerang Arief R. Wismansyah menjelaskan Kecamatan Larangan menjadi kecamatan pertama di wilayah itu yang memiliki gedung MUI.

"Ini bukti pemkot mendukung setiap program MUI, oleh karena itu di setiap kecamatan dibangun fasilitasnya," ujarnya.

Ia juga berharap agar gedung MUI yang telah dibangun bisa menjadi wadah bagi para ulama dan tokoh masyarakat untuk bermusyawarah dalam membantu pemerintah menyampaikan program-program yang dimiliki kepada masyarakat.

"Adakan musyawarah segala kebutuhan umat yang notabene adalah masyarakat kota Tangerang. Ajak semua element utuk bermusyawarah dalam bersama - sama membangun kota Tangerang," katanya.

Selain gedung MUI kecamatan Larangan, Pemkot Tangerang juga membangun puskesmas rawat inap Paninggilan di kecamatan Ciledug yang sejatinya telah beroperasi melayani masyarakat sejak tanggal 15 Januari 2018.

"Adanya puskesmas rawat inap di Paninggilan ini harus dibarengi pula dengan upaya peningkatan kualitas kesehatan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement