REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Rusia membeli 10 pesawat bomber nuklir berteknologi tinggi guna memperkuat kapasitas persenjataan militer negaranya. Pemerintahan Vladimir Putin memboyong puluhan pesawat bomber model TU-160M itu dengan harga 15 miliar Rubles Rusia.
Seperti diwartakan Independent, Sabtu (27/1) pesawat yang dinamai Blackjacks oleh Nato itu akan dikirimkan ke Moskow mulai saat ini hingga 2027 secara bertahap. Model pesawat tersebut sempat digunakan pada era perang dingin yang kemudian dimodernisasi.
"Ini merupakan langkah serius untuk mengembangkan lingkup teknologi tinggi dan memperkuat kemampuan negara kami guna mempertahankan diri di masa depan," kata Vladimir Putin.
Pesawat TU-160M memiliki kemampuan untuk mengangkut 12 rudal jelajah atau 12 roket nuklir jaran pendek. Peralatan tempur itu juga bisa terbang 7500 mil atau sekitar 12.000 kilomter tanpa berhenti serta tak perlu mengisi bahan bakar. Blackjacks juga dapat melipat sayap ke belakang guna menambah kecepatan terbang.
Versi TU-160 yang ada saat ini biasa digunakan Rusia untuk membantu sekutu mereka termasuk operasi militer di Suriah guna membantu Presiden Bashar al-Assad. Rusia mengaku perlu memoderinisasi pesawat yang dipakai saat ini.
Sementara, TU-160M diklaim akan memiliki kemampuan 60 persen lebih efektif dibanding pendahulunya. Rusia dikabarkan juga akan memodernisasi pesawat bahan bakar Il-78. Pesawat yang diberi nama Midas itu berfungsi untuk mengisi bahan bakar TU-160 di udara.