Ahad 28 Jan 2018 04:08 WIB

Pelatih Bhayangkara Berharap Kondisi Awan Setho tak Parah

Awan Setho terkapar di lapangan setelah berbenturan dengan penyerang FC Tokyo.

Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.
Foto: REPUBLIKA/Febrian Fachri
Pelatih Bhayangkara FC, Simon McMenemy.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Pelatih Bhayangkara FC Simon McMenemy  berharap penjaga gawang timnya Awan Setho Raharjo berada dalam kondisi baik-baik saja usai berbenturan dengan pemain FC Tokyo dalam laga persahabatan bertajuk "J-League Asia Challenge 2018" di Jakarta, Sabtu (27/1).

"Dia cedera di bagian leher tapi saya yakin Awan baik-baik saja," ujar Simon usai laga di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu.

Awan Setho terkapar di lapangan setelah berbenturan dengan penyerang FC Tokyo Diego Oliveira saat maju menyergap bola di babak kedua, sekitar menit ke-55.

Penjaga gawang berusia 20 tahun itu sempat mendapatkan perawatan pertama dari tim medis di lapangan selama 10 menit sebelum dilarikan ke rumah sakit dengan menggunakan ambulans.

Terlepas dari cedera Awan Setho, Simon memuji penampilan pemain mudanya itu. Menurut dia, Awan berlaga dengan apik dan tak kenal takut. "Awan Setho melakukan tugasnya dengan baik hari ini," kata pelatih berdarah Inggris tersebut.

Sementara pelatih FC Tokyo Kenta Hasegawa juga prihatin dengan kondisi yang menimpa Awan Setho dan secara resmi meminta maaf atas nama pemainnya dalam konferensi pers. "Saya minta maaf atas peristiwa tersebut. Kami bersedia mengucapkan permohonan maaf resmi jika ada permintaan PSSI atau Bhayangkara FC," kata Kenta.

Bhayangkara FC, juara Liga 1, takluk 2-4 dari FC Tokyo di laga persahabatan internasional bertajuk "J-League Asia Challenge" itu. Pertandingan persahabatan ini digelar memperingati 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement