Ahad 28 Jan 2018 15:46 WIB

BPBD Kota Bekasi Gelar Pelatihan Penyelamatan di Air

Pelatihan pengelolaan kepanikan adalah hal yang terpenting yang harus diajarkan

Rep: Farah Noersativa/ Red: Maman Sudiaman
Pelatihan water rescue
Foto: Dok BPBD Kota Bekasi
Pelatihan water rescue

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bekasi mengadakan pelatihan water rescue atau penyelamatan di air kepada puluhan mahasiswa dan anak-anak sekolah, Ahad (28/1). Pelatihan itu dilakukan tepatnya di depan Universitas Islam 45, di Sungai Kalimalang, Kota Bekasi.

Wakil Ketua Satgas Penanggulangan Bencana BPBD Kota Bekasi,Karsono mengatakan, pelatihan itu dilakukan kepada sekitar 50 remaja yang terdiri dari mahasiswa Bhayangkara dan anak-anak sekolah yang tergabung dalam Komunitas potensi SAR Jabodetabek. "Mengapa water rescue? karena potensi bencana di wilayah Bekasi sendiri adalah potensi banjir," ujarnya kepada Republika, Ahad (28/1).

Karsono mengatakan, dalam pelatihan itu diajarkan mengenaimateri-materi penyelamatan di air. Materi-materi itu antara lain, bagaimanacara menggunakan perahu karet, bagaimana mengelola kepanikan diri, dan juga bagaimana mengevakuasi korban banjir. Ia menyebut, pelatihan pengelolaan kepanikan adalah hal yang terpenting yang harus diajarkan terlebih dahulukepada para peserta.

Mengelola kepanikan itu penting, sebab biasanya orang bilabanjir datang yang ada langsung panik terlebih dahulu. "Kalau sudah panik, nanti yang dilakukan tidak ada yang fokus, dan bisa membahayakan," katanya.

Setelah pengendalian kepanikan dengan cara mengelola emosidan mental, ia berharap para peserta bisa mengevakuasi diri terlebih dahulu.Selanjutnya, bila memang sudah aman, baru para penyelamat bisa menyelamatkankorban banjir lainnya.

Nantinya bila ada bencana banjir di wilayah Kota Bekasi,para peserta pelatihan yang telah terdaftar dalam database BPBD Kota Bekasi iniakan dipanggil untuk membantu menyelamatkan para korban bencana banjir. "Tapi biasanya tidak dipanggil saja sudah tergerak untuk membantu, " ujarnya.

Sementara, untuk pelatihan bagi warga, Karsono mengakui saat inimasih belum dilakukan pelaksanaannya. Namun, pihaknya saat ini telah mengagendakan pelatihan bagi warga.

Kota Bekasi sendiri saat ini masih siaga bencana banjirmengingat potensi hujan masih akan berlangsung sampai dengan April 2018 mendatang.Walaupun puncaknya menurut BMKG itu sudah bulan Desember 2017 dan Januari ini,namun kita masih siaga sampai April 2018 sesuai dengan arahan BPBD Provinsi Jawa Barat dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tuturnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement