Ahad 28 Jan 2018 18:11 WIB

Pagar Nusa Berikrar Siap Bela Kiai dan NKRI

Ribuqn Pendekar NU dari seluruh Indonesia berdatangan ke Cirebon.

Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022.
Foto: istimewa
Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA —Ribuan pendekar Nahdlatul Ulama (NU) yang tergabung dalam Pagar Nusa berikrar siap mengamankan kiai-kiai dari gangguan dan serangan terhadap Nahdlatul Ulama, Ikrar ini disampaikan Ketua Umum PP Pagar Nusa, Nabiel Haroen dihadapan Rais Aam PBNU, KH Makruf Amin dan Ketua Umum Tanfidziyah PBNU, KH Said Aqiel Siraj. Disaksikan Panglima TNI, Marsekal Hadi Tjahjanto, dan Menpora RI Imam Nahrawi.

Sejak Ahad dini hari, ribuan Pendekar NU dari seluruh Indonesia berdatangan ke Cirebon. Kedatangan mereka ini untuk menghadiri kegiatan Ijazah Kubro dan Pengukuhan PP Pagar Nusa masa khidmat 2017-2022. Kasus penganiayaan Kiai NU di Cicalengka Bandung Barat beberapa waktu lalu mengundang keprihatinan para pendekar NU.

“Kami tunggu perintah dari para kiai Kapanpun siap bergerak, tentu saja tetap dalam koridor hukum, tegas Nabiel dalam siaran persnya.

Rais Aam PBNU, KH Makruf Amin mengapresiasi ikrar ini. Menurutnya, ikrar ini membuat para ulama NU jadi lebih tenang melayani umat dan tidak khawatir lagi dengan teror yang muncul.

“Sudah semestinya para ulama dan kiai dilindungi, karena mereka adalah pewaris para Nabi,” jelas Kiai Makruf Amin

Panglima TNI, Marsekal Hadi mengaku bangga dengan militansi para pendekar NU dalam ikut mengawal perjuangan kemerdekaan RI. Tanpa peran para pendekar NU kecil kemungkinan Indonesia akan merdeka. “Dengan senjata ala kadarnya, kita bisa mengusir penjajah. Ini semua berkat jasa para pendekar NU “ pujinya.

Dalam kesempatan tersebut, juga dilakukan penandatangan MoU pengiriman pelatih silat antara Pagar Nusa NU dengan Taiping Su Federation, organisasi Pencak Silat Tunisia. “Ini menandai kebangkitan silat Indonesia. Nanti di bulan Agustus, untuk pertama kalinya, silat akan dipertandingkan di Asian Games, dan kita menjadi tuan rumah,” jelas Imam Nahrawi disambut tepuk tangan meriah para pendekar NU.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement