REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK BARAT -- Kabupaten Lombok Barat menyimpan berbagai destinasi wisata yang menarik. Tidak kalah dengan gili (pulau kecil) yang dimiliki Kabupaten Lombok Utara seperti Gili Trawangan, Gili Air, dan Gili Meno, Lombok Barat juga memiliki Gili Gede di Kecamatan Sekotong yang menawarkan juga keindahan bawah laut.
Bupati Lombok Barat Fauzan Khalid mengaku akan menata Gili Gede sebagai sebuah destinasi wisata utama bagi para pelancong yang sedang berlibur di Lombok Barat. "Kita akan lakukan penataan untuk Gili Gede yang diharapkan rampung pada 2019," ujar Fauzan saat ditemui Republika.co.id di ruang kerjanya, Lombok Barat, NTB, Kamis (25/1).
Berkaca dari tata kelola Gili Trawangan, Fauzan ingin Gili Gede ditata dengan rapi, tanpa adanya bangunan yang berada di sepadan pantai agar bisa diakses seluruh pengunjung.
Fauzan menjelaskan, Gili Gede yang seluas 360 hektare merupakan rumah bagi 200 kepala keluarga yang sebagian besar adalah nelayan. Menariknya, lanjut Fauzan, penduduk Gili Gede sudah mulai menaruh perhatian pada sektor pariwisata dengan mendirikan tempat-tempat penginapan.
"Saya sudah bertemu para penduduk di sana yang siap mengembangkan sektor pariwisata di sana," lanjut Fauzan.
Fauzan menyebutkan, faktor kelistrikan masih menjadi kendala dalam pengembangan pariwisata di Gili Gede. Hal ini, kata Fauzan, disikapi oleh PLN yang sedang membangun kabel bawah laut dan diperkirakan akan selesai pada Juli mendatang.
Manajer SDM dan Umum PLN Wilayah NTB Deddy Hidayat mengatakan, untuk melistriki Gili Gede, akan dipasang kabel listrik bawah laut berkapasitas 20 kilovolt (kV). Kabel sepanjang 2,4 kilometer (km) akan menghubungkan listrik dari Pulau Lombok ke Gili Gede.
"Kita akan menyambungkan dua kabel, satu sebagai cadangan, sehingga jika ada gangguan bisa kita manuver. Selain itu kalau nanti pertumbuhan beban tinggi juga bisa tetap kita penuhi," ucap Deddy.
Deddy menambahkan, pembangunan kabel laut ke Gili Gede telah melalui berbagai studi dan telah mendapatkan izin dari badan-badan terkait, mulai dari Pemerintah Provinsi NTB, Dirjen Perhubungan Laut, dan Dinas Lingkungan Hidup.
Dari sisi keamanan, lanjut Deddy, kabel laut yang akan dipasang sudah dilapisi pengaman khusus sehingga tidak akan mengganggu tumbuhnya terumbu karang lantaran bahan pelindungnya telah disesuaikan agar dapat menjadi tempat tumbuhnya terumbu karang. Selain itu, posisi kabel juga tidak akan mengganggu lalu lintas kapal nelayan dan pariwisata.