Senin 29 Jan 2018 11:22 WIB

Warga Solo Berburu Kebutuhan Pokok Di Pasar Murah

Warga pun berebut untuk memperoleh kebutuhan pokok.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Fernan Rahadi
Pasar Murah (ilustrasi)
Foto: Antara
Pasar Murah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO --- Warga Solo antusias membeli sejumlah barang kebutuhan pokok di pasar murah yang diselenggarakan Pemerintah Kota Solo dan Tim Inflasi Daerah. Warga pun berebut untuk memperoleh kebutuhan pokok seperti beras, gula pasir, minyak goreng, hingga daging. 

Sutini (40 tahun) menjadi salah satu warga yang paling bersemangat berburu kebutuhan pokok di pasar murah. Melambungnya harga-harga kebutuhan pokok dalam beberapa pekan terakhir menjadi alasan warga Balong, Jebres itu untuk mengikuti pasar murah yang dibuka di depan Pasar Gede pada Senin (29/1) pagi. 

Menurutnya adanya selisih harga kebutuhan pokok yang jauh lebih murah tersebut sangat membantunya untuk menekan pengeluaran belanja.  "Ada selisih harga lebih murah, Rp 1.000-2.000 juga lumayan kan bisa untuk beli bumbu. Ya kalau biasanya kan beras saja sampai Rp 13 ribu," kata Sutini. 

Begitupun dengan Joko (46 tahun), dia pun antusias untuk membeli beras dan minyak goreng di pasar murah. Joko yang sehari-harinya berprofesi sebagai pebecak mengaku kesulitan untuk mengatur keuangan terlebih dengan tingginya harga-harga kebutuhan pokok di pasaran. 

Saat mengetahui informasi tentang adanya pasar murah tersebut, Joko pun langsung datang untuk membeli. Tak hanya untuk kebutuhan keluarganya, Joko pun membelikan beberapa kebutuhan pokok titipan tetangganya.  "Saya beli beras ada dua puluh kilo, minyak goreng, sama gula. Ini separuhnya tetangga nitip juga, mumpung dijual murah. Kalau besok beli ke pasar kan mahal," katanya. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement