REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil Dan Menengah, Perindustrian dan Perdagangan Kota Tasikmalaya berencana membubarkan 348 koperasi. Alasannya koperas-koperasi tersebut dinilai tidak aktif berkegiatan.
Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Dinas Koperasi UMKM Perindag Kota Tasikmalaya Wawan Hermawan mengatakan pada 2017 terdata sebanyak 618 koperasi. Dari jumlah tersebut, kata dia hanya 270 yang masih bisa dinyatakan aktif berkegiatan.
"Sedangkan 348 dinyatakan sudah tidak aktif lagi. Jadi yang tidak aktif masuk rencana pembubaran, katanya pada wartawan, Senin (29/1).
Ia menjelaskan syarat koperasi masih dianggap aktif yakni rutin setiap tahun melaksanakan rapat akhir tahun (RAT). Saat ini, hanya 270 koperasi yang sudah menggelar RAT dalam tiga tahun terakhir. Ia menilai alasan penurunan jumlah koperasi ialah berkurangnya anggota.
"Banyak yang anggotanya lari, tidak ikut lagi. Jadi nggak bisa gelar RAT," ucapnya.
Ia meminta pengembangan koperasi dari para pengelolanya agar tak ditinggalkan anggota. Selain itu, diharapkan pula ada pengembangan produk usaha. Hal itu termasuk pengembangan aplikasi komputer dalam pengelolaan keuangan supaya tak ketinggalan zaman.
"Padahal kami mengimbau kepada seluruh koperasi yang masih aktif untuk terus mengembangkan koperasi, tidak hanya simpan pinjam, coba lebih inovatif," ujarnya.
Sistem keuangan koperasi lahir di Kota Tasikmalaya dengan berdirinya Tugu Koperasi. Bahkan kongres pertama koperasi yang dipimpin oleh Muhammad Hatta diselenggarakan di sana.