Senin 29 Jan 2018 15:54 WIB

Indonesia Ekspor 2.000 Ton Manggis ke Cina Sebelum Imlek

Selama ini Indonesia mengekspor manggis ke Cina melalui negara perantara.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Nidia Zuraya
Buah manggis
Foto: Antara
Buah manggis

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Indonesia akan mengekspor sedikitnya 2.000 ton manggis ke Cina sebelum Tahun Baru Imlek. Padahal, ekspor manggis ke Cina dari Indonesia sempat terkendala selama lima tahun.

Kepala Badan Karantina Pertanian Banun Harpini mengatakan, akhir pekan ini akan kembali melepas 20 ton manggis ke Cina melalui Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Pengiriman tersebut menjadi ekspor kelima setelah sebelumnya, ekspor perdana dilakukan pada 18 Januari sebanyak 1 ton melalui bandara Soekarno Hatta.

"Ini masih terus berjalan karena mereka minta sebelum Imlek manggis manggis kita tuh di minimal 2.000 ton," ujar dia, Senin (29/1).

Produksi manggis diakuinya cukup besar terutama di wilayah sentra yakni Sumatra Barat, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan Bali. Itu artinya, tidak ada kendala dalam pemenuhan permintaan Cina tersebut.

Sebelumnya, manggis Indonesia memang telah memenuhi pasar Cina namun masuk melalui Malaysia, Vietnam dan Thailand sehingga nilai tambah justru didapat oleh negara perantara.

Diawali dengan kondisi diskriminasi yang terjadi pada buah manggis di Cina dan dilaporkan Kementerian Pertanian melalui Badan Karantina Pertanian ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO) pada 27-28 Oktober 2016 di Genewa. Setelah melewati negosiasi panjang, pada 11 Desember 2017, Badan Karantina Pertanian Kementerian Pertanian Indonesia dan Otoritas karantina Cina (Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine of the Peoples Republic of China/AQSIQ) menandatangani kesepakatan protokol manggis.

Pihaknya pun menjaga sertifikasi dan kualitas buah tersebut. Ia menambahkan, sertifikasi yang diperlukan pada kebun-kebun manggis yang akan diekspor ke Cina harus terbebas dari Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang menjadi konsen Cina antara lain kutu putih (mealy bug), semut dan serangga hidup lainnya.

Pada tahap pengawasan sebelum pengemasan, dilakukan perlakuan karantina terlebih dahulu pada manggis, yaitu pencucian menggunakan cairan desinfektan, penyemprotan dengan udara bertekanan tinggi menggunakan kompresor (Air Brushing) dan dikemas dalam keranjang yang telah dilapisi kertas serta dibungkus menggunakan plastik. Hal ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadinya reinfestasi kembali oleh serangga selama diperjalanan.

"Kami melakukan pengawasan dari tempat produksi itu yang dinamakan in line inspection karantina sampai di packing house kami juga ikut lihat," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement