Senin 29 Jan 2018 16:08 WIB

Pasukan Garuda Didemo di Lebanon, Ternyata ...

Demonstrasi ini merupakan bagian dari latihan untuk meningkatkan kesiapan pasukan.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Satgas Indobatt (Indonesian Battalion).
Foto: dok. Puspen TNI
Satgas Indobatt (Indonesian Battalion).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Markas Pasukan Garuda Satgas Batalyon Mekanis TNIKonga XXIII-L/Unifil atau Indobatt didemo sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Anti Perdamaian di Lebanon Selatan.

Dalam orasinya, para pendemo menuntut agar Pasukan Garuda Satgas Indobatt harus segera angkat kaki dari bumi Lebanon Selatan.

Demo terjadi sekitar pukul 10.00 pagi waktu setempat, Ahad (28/1). Mereka mengatakan, tanpa kehadiran Pasukan Garuda Indobatt, negara Lebanon sudah aman. Tak lupa mereka membawa spanduk ketika berdemo.

Spanduk itu bertuliskan, "Negara kami selama ini baik-baik saja, kenapa pihak PBB menempatkan tentara asing begitu banyak di sini, kami tidak menghendaki kalian-kalian menguasai negara kami."

Melihat aksi demo tersebut,  sejumlah penduduk setempat turut serta. Mereka membantu para pendemo untuk memaksa masuk menerobos penjagaan yang dijaga ketat oleh Pasukan Garuda Satgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil.

Melihat situasi yang sedemikian rupa, anggota jaga Serka Edi Susanto melaporkan kejadian tersebut kepada Perwira Jaga Kapten Inf Aceng Wahyudin. Kemudian laporan tersebut diteruskan ke Kapten Inf FX Renoten selaku Kasiops Indobatt.

Selanjutnya, Renoten segera melaporkan kejadian tersebut kepada Dansatgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifil Letkol Inf Arfan Johan Wihananto. Setelah mendapat petunjuk dari Arfan, Renoten segera melakukan langkah-langkah untuk mengatasi aksi para pendemo.

Langkah berikutnya, Renoten memerintahkan Lettu Inf Muhammad Dody selaku Komandan Pleton CRC (Crowded Riot Control) dari Kompi Delta berikut perlengkapannya untuk bergerak dan mengatasi kejadian unjuk rasa tersebut. Mereka dibantuPleton BMR (Battalion Mobile Reserve) dan tim kesehatan.

Unjuk rasa yang dilakukan oleh Aliansi Masyarakat Anti Perdamaian dan penduduk di Lebanon Selatan,awalnya digelar secara damai. Namun situasinya makin memanas dan menjadi anarkis.

Para pendemo memprovokasi dan melempari personel Indobatt dengan batu-batuan dan benda-benda keras lainnya. Itu mengakibatkan satu orang demonstran dan dua personel Indobatt mengalami luka-luka.

Setelah melakukan negosiasi dan argumentasi yang sangat alot, dengan diberikan pengertian kepada para pendemo terkait keberadaan dan tugas Pasukan Garuda sebagai peacekeepers misi perdamaian PBB di Lebanon, akhirnya pimpinan maupun para pendemo mengerti serta mengakhiri aksinya. Situasi dapat dikendalikan dengan baik.

Tapi ternyata, semua itu merupakan Skenario Latihan CRC Satgas Indobatt Konga XXIII-L/Unifilyang dirancang oleh Kasiops Satgas Kapten Inf FX Renoten. Latihan tersebut dilakukan dalam rangka melatih kemampuan personel Indobatt.

Kemampuan yang dilatih tersebut khususnya dalam hal taktik dan teknis serta prosedur tetap yang harus dilaksanakan apabila menangani terjadinya aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh penduduk lokal di sekitar Markas Indobatt.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement