REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pelajar di Nusa Tenggara Barat (NTB) dilaporkan tewas setelah tertimpa pohon tumbang ketika angin kencang melanda provinsi itu sejak Ahad (28/1) hingga Senin. Informasi yang diperoleh satu orang meninggal dunia setelah tertimpa pohon tumbang di Taman Ria Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Senin sekitar pukul 17.58 WITA.
"Korban meninggal dunia atas nama Anis Istiqomah (17), masih berstatus pelajar di SMA Negeri 1 Kota Bima," kata Kepala Sub Bagian Umum Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bima Ahmad Gafar ketika dihubungi dari Mataram.
Angin kencang disertai hujan dengan intensitas ringan yang melanda Kota Bima sejak Senin (29/1) pukul 07.20 telah menyebabkan beberapa pohon tumbang dan menjatuhkan genteng rumah warga di beberapa lokasi.
Selain menyebabkan satu warga meninggal, pohon yang tumbang juga menimpa dua pengedara di Taman Ria Kota Bima, namun hanya luka ringan, sedangkan sepeda motor yang dikendarai rusak berat. "Kami sudah berkoordinasi dengan dinas terkait untuk mengatasi pohon tumbang. Kami juga mengimbau warga tetap tenang dan berhati-hati berada di lokasi yang rawan pohon tumbang dan rumah roboh," kata Gafar.
Sebelumnya dilaporkan, seorang siswa bernama Irmawati (11), tewas setelah tertimpa pohon yang tumbang di Jalan Udayana, ketika terjadi angin kencang pada Ahad (28/1) sekitar pukul 12.30 WITA. Siswi yang masih duduk di kelas 4 sekolah dasar di Kota Mataram, NTB, itu mengalami luka berat di bagian belakang kepala.
Teman korban bernama Riskia Anisa (13), juga ikut tertimpa batang pohon berukuran relatif besar. Beruntung, dia hanya mengalami luka pada bagian paha dan pipi sebelah kiri.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), merilis potensi peningkatan kecepatan angin pada 28-31 Januari 2018, disebabkan adanya gradien tekanan udara yang besar di wilayah NTB. Posisi matahari saat itu berada di sebelah selatan Equator, kondisi tersebut mengakibatkan terbentuknya daerah tekanan rendah yang berada di selatan equator tepatnya di daratan utara Australia.
Pergerakan angin datang dari dari laut Cina selatan bergerak menuju wilayah equator kemudian menuju wilayah perairan sekitar Bangka Belitung. Kemudian berbelok ke arah timur dan mengalami peningkatan kecepatan saat melewati wilayah Jawa, Bali, NTB dan Nusa Tenggara Timur.