Senin 29 Jan 2018 19:12 WIB

Menkes: KLB di Asmat Akibat Beragam Masalah

KLB di Asmat karena perilaku kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, dan politik.

Red: Ratna Puspita
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) dan Menteri Sosial Idrus Marham memaparkan kondisi kesehatan masyarakat Asmat dalam diskusi Forum Merdeka Barat bertema Memajukan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua di Jakarta, Senin (29/1).
Foto: Antara/Puspa Perwitasari
Menteri Kesehatan Nila Moeloek (kanan) dan Menteri Sosial Idrus Marham memaparkan kondisi kesehatan masyarakat Asmat dalam diskusi Forum Merdeka Barat bertema Memajukan Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Papua di Jakarta, Senin (29/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kasus kejadian luar biasa (KLB) campak dan gizi buruk yang terjadi di Kabupaten Asmat, Papua merupakan akibat dari beragam masalah yang tak tertangani. Ini mulai dari sisi perilaku kesehatan, ketahanan pangan, infrastruktur, dan bahkan politik.

Menteri Kesehatan Nila Moeloek dalam diskusi penanganan KLB campak dan gizi buruk Asmat di Kementerian Komunikasi dan Informatika Jakarta, Senin (29/1), mengatakan lingkungan di Asmat sangat mudah menularkan penyakit. Nila menjelaskan penduduk yang tinggal di atas rawa-rawa dan merupakan sebuah muara. Jika air laut pasang maka air rawa akan naik dan memasuki rumah dengan membawa berbagai kuman.

Nila menyebutkan persoalan ketersediaan pangan juga menjadi masalah di mana penduduk lokal hanya mengonsumsi umbi-umbian yang ditanam secukupnya. Permasalahan juga terjadi pada fasilitas kesehatan seperti pembangunan rumah sakit yang dibangun tidak sistematis dengan mendahulukan ruang rawat inap tanpa menyediakan air dan listrik.

"Nggak mungkin kesehatan mengatasi ini sendiri. Perlu ketahanan pangan di sini, kita perlu infrastruktur," ucap Nila.