REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- Pemain Borrussia Dortmund Marc Bartra menjadi satu-satunya korban luka dalam ledakan bom di bus Dortmund pada tahun lalu. Bartra mengungkapkan rasa syukur bisa selamat dari serangan tersebut.
"Saya sangat takut saya akan mati dan saya sangat takut tidak bisa melihat keluarga saya lagi, saya bahagia masih hidup," kata Bartra ketika bersaksi di pengadilan, seperti dilansir dari Football Espana, Senin (29/1).
Pada 12 April 2017, terjadi ledakan bom di dekat bus Dortmund yang hendak meninggalkan hotel menuju Signal Iduna Park untuk menjalani laga Liga Champions. Ketika itu, Dortmund akan menjamu Monaco dalam duel leg pertama babak perempat final Liga Champions.
Badan Sepak bola Eropa (UEFA) menunda pertandingan tersebut hingga keesokan harinya. Bartra menjadi satu-satu korban luka dalam serangan tersebut karena terkena pecahan kaca. Ia langsung diselamatkan oleh tim medis.
Satu bulan setelah kejadian itu, Bartra kembali mulai berlatih. Namun, Bartra mengatakan sampai saat ini ia tidak bisa menjelaskan kronologi kejadian tersebut. "Saya tidak memahami serangan tersebut sampai hari ini," katanya.
Saat ini, bek asal Spanyol itu dilaporkan sedang menjadi buruan sejumlah klub papan atas Eropa, termasuk Manchester United, Manchester City, dan Real Betis.