REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ikatan Alumni Program Habibie (IABIE) menggelar pertemuan dan dialog dengan Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia pada Rabu, (17/1) lalu. Pertemuan tersebut dimaksudkan untukmenjalin sinergi dengan para pemangku kepentingan dan juga penentu kebijakan di tanah air.
Ketua Umum IABIE Bimo Sasongko menyatakan, tujuan dan maksud kedatangan ke Kedutaan Besar Australia adalah untuk menjalin kembali tali yang sempat renggang antara alumni program Beasiswa Habibie yang pernah mengenyam studi di Australia sepanjang tahun 1986 1996.
"Tahun ini kami memang mengagendakan adanya beberapa rencana program yang melibatkan Kedutaan-Kedutaan Negara yang pernah disinggahi oleh para alumni dari Indonesia, salah satunya adalah Australia. Dan pelaksanaan audiensi ke Kedutaan Australia adalah satu rencana kegiatan IABIE pada tahun 2018 ini," jelas Bimo melalui siaran pers kepada Republika.co.id, Senin (29/1).
Bimo mengungkapkan,rencana program lainnya yang dibahas dalam pertemuan ini adalah pelaksanaan Ambassadors Talk yaitu sebuah kegiatan dikusi terbuka dengan narasumber dari Kedutaan Australia dan beberapa alumni dari IABIE. Harapannya, lanjut dia, kegiatan ini dapat dilaksanakan dalam waktu dekat dengan menyesuaikan waktu dengan pihak Kedutaan.
Selain itu, kami juga berharapadanya peningkatan studi ataupun kerjasama penelitian Sains dan Teknologi antara Indonesia dan Australia. "Adapun bidang studi yang perlu menjadi prioritas bagi beasiswa yang diberikan oleh pemerintah Australia, seperti Australia Awards Scholarship, dan Endeavour Scholarship yaitu Sains dan Teknologi," tegas Bimo.
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement