Senin 29 Jan 2018 21:28 WIB

Penyelundupan 73 Kilogram Ganja dari Aceh Digagalkan

Polisi menangkap para tersangka saat menggelar razia.

Rep: Issha Harruma/ Red: Teguh Firmansyah
Ganja kering yang berhasil disita polisi. (ilustrasi)
Foto: Antara/Arif Firmansyah
Ganja kering yang berhasil disita polisi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LABUHANBATU UTARA -- Penyelundupan 73 kg ganja dari Kutacane, Aceh Tenggara ke Padang, Sumatra Barat digagalkan. Barang haram itu diamankan bersama tiga kurir dalam razia yang digelar di Labuhanbatu Utara, Sumut, Senin (29/1) pagi.

Kapolsek Kualuh Hulu AKP Ronson Sihombing mengatakan, ketiga tersangka, yakni Karlos Ginting (38) dan Tri Sutrisno (30), warga Pancurbatu, Deli Serdang Sumut, serta Herdianto (34), warga Blangkejeren, Gayo Lues, Aceh. Ketiganya mengangkut tiga karung plastik berisi ganja dengan menggunakan mobil Suzuki APV bernopol BB 1067 WA.

"Mereka ditangkap saat personel lagi razia. Ada 73 bungkus dengan berat lebih kurang 73 kilogram ganja yang ditemukan," kata Ronson, Senin (29/1).

Ronson menjelaskan, ketiga tersangka terjaring dalam razia yang digelar Satlantas Polsek Kualuh Hulu di Jalan Lintas Sumatera di Aek Kanopan, Kualuh Hulu, Labuhanbatu Utara. Saat dihentikan, mobil yang mengangkut ketiganya tidak mau berhenti. Bahkan, salah seorang tersangka sempat kabur, namun berhasil diamankan.

"Jadi ganja ini berasal dari Kutacane (Aceh Tenggara) dan mau dikirim ke Padang (Sumbar)," ujar Ronson.

Berdasarkan pemeriksaan, para tersangka mengaku hanya disuruh untuk mengantarkan mobil itu ke Kota Pinang, Labuhanbatu Selatan. Salah seorang tersangka, Karlos Ginting mengaku dijanjikan upah Rp1 juta jika telah selesai mengantar mobil tersebut. Mereka berangkat dari Pancurbatu pada malam hari.

"Saya nggak tahu berapa jumlahnya, saya hanya disuruh menyupir mobil," kata Karlos yang tinggal di Medan ini.

Saat ini, ketiga tersangka bersama barang bukti telah dibawa ke Polres Labuhanbatu untuk diproses lebih lanjut. Atas perbuatannya, mereka terancam hukuman mati. Polisi pun masih melakukan pengembangan untuk mengungkap pemiliki dan pemesan barang haram itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement