REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Tokoh Pers Senior Provinsi Lampung Sutan Syahrir Oelangan meninggal dunia setelah dirawat di Rumah Sakit Advent Bandar Lampung, Senin (29/1) malam. Selain berkecimpung di dunia pers di masa aktifnya, Sutan juga dikenal pengacara senior, aktif organisasi olah raga, dan tokoh adat Lampung.
Ketua PWI Cabang Lampung Supriadi Alfian mengatakan, jenazah Suatan Syahrir Oelangan akan disemayamkan di rumah duka di Jalan Kenangan, Rawa Laut, Kota Bandar Lampung. ''Semoga abang, ayahanda Sutan Syahrir Oelangan wafat husnul khotimah,'' kata Supriadi kepada Republika.co.id di Bandar Lampung, Senin (29/1) malam.
Di kalangan wartawan, bang Sutan, akrab dipanggil, selalu dekat dengan wartawan junior di PWI Cabang Lampung pada masa orde baru dan era reformasi. Banyak petuah dan pelajaran-pelajaran yang dipetik dari pengalaman beliau selama berkecimpung di dunia pers bersama rekan wartawan senior lainnya di Lampung, yang juga banyak sudah meninggal.
Terakhir di masa tuanya, Sutan mendirikan koran Krakatau Post yang juga dipimpin oleh anaknya Mediarsyah Sutan. Sebelum koran Krakatau Post, keluarga Sutan juga banyak mendirikan tabloid yang merangkul anak muda yang segar untuk menjadi wartawan berbakat.
Sebelumnya, enam bulan lalu istrinya, Aryati, telah meninggal dunia pada 13 Juli tahun lalu. Istrinya dimakamkan di pemakaman keluarga Doeloe Bumi. Sutan Syahrir semasa hidupnya sudah menderita penyakit jantung. Namun, berkat kesabarannya, ia mampu bertahan lama mengisi hari-hari tuanya.
''Bang Sutan termasuk orang yang kuat dengan penyakitnya jantungnya. Banyak teman seangkatannya yang sehat jasmaninya, sudah mendahuluinya,'' kata Naviandri, salah seorang eks-wartawan nasional yang bertugas di Lampung.
Di masa Gubernur Lampung, Sjachroedin ZP, Sutan Syahrir Oelangan banyak berkiprah dalam bidang adat Lampung dan olahraga. Kiprahnya memajukan adat Lampung menghasilkan organisasi besar yakni Lampung Sai. Organisasi tersebut menghimpun orang yang berada di Lampung dan luar Lampung.