Selasa 30 Jan 2018 05:49 WIB

Rencana Kenaikan Gaji PNS Dinilai Perlu Dihitung Ulang

Jika tidak membebani keuangan negara, kenaikan gaji bisa dilakukan.

Rep: Singgih Wiryono/ Red: Nur Aini
 Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)
Foto: setkab.go.id
Ilustrasi Pegawai Negeri Sipil (PNS)

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Anggota Komisi II DPR-RI dari Fraksi PAN, Yandri Susanto meminta pemerintah jeli dalam mengkaji rencana kenaikan gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS). Pasalnya, kata Yandri, jika pemerintah salah menghitung kenaikan gaji PNS, justru akan merugikan negara.

"Coba dihitung kembali, kira-kira kalau dinaikkan itu menimbulkan goncangan keuangan nggak," ujar dia di Jakarta, Senin (29/1).

Yandri mengatakan, jika rencana kenaikan gaji PNS tersebut tidak membebani keuangan negara, maka hal tersebut menjadi sesuatu yang wajar setelah terakhir diberikan kenaikan pada 2015.

"Kalau memang nyatanya tidak (membebani), ya kita apresiasi kenaikan itu," kata dia.

Sebelumnya, pengkajian kenaikan gaji PNS juga pernah dilakukan di pertengahan 2017. Namun, hingga saat ini belum ada realisasi terkait kenaikan gaji PNS. Beberapa waktu belakangan Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPANRB) tengah membahas rencana kenaikan gaji PNS.

 
 

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement