REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS -- Uni Eropa dan Norwegia berencana menggelar pertemuan mendesak Komite Penghubung Ad Hoc (AHLC) di Brussels, Belgia pada Rabu (31/1). Pertemuan ini digelar untuk membahas isu Palestina, mulai dari perundingan damai dengan Israel yang mandek hingga pemotongan dana bantuan terhadap badan PBB untuk pengungsi Palestina (UNRWA) oleh Amerika Serikat (AS).
"Dalam upaya mendukung proses perdamaian dan mengatasi situasi mengerikan di Gaza, Norwegia dan Uni Eropa akan menggelar sidang luar biasa AHLC tingkat menteri pada 31 Januari," ujar Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah Nickolay Mladenov, dilaporkan laman the Jerusalem Post.
Baca juga, Ini Skenario Penghancuran Masjid Al-Aqsha.
Menurut Mladenov, pertemuan penting ini bertujuan membawa semua pihak yang berkepentingan untuk duduk bersama dan membahas langkah-langkah guna mempercepat upaya yang dapat mendukung solusi dua negara.
Seorang anak kecil berdiri di balik timbunan karung bantuan pangan UNRWA. (ilustrasi)
Selain itu, pertemuan AHLC juga dimaksudkan untuk membahas kemungkinan Otoritas Palestina kembali memegang kendali penuh atas Jalur Gaza yang 10 tahun terakhir di bawah Hamas.
Mladenov berharap, semua pihak yang hadir dalam pertemuan AHLC dapat memberi kontribusi positif. "Saya meminta para pihak untuk bekerja secara konstruktif dan menghasilkan hasil nyata yang mendukung tujuan ini," ujarnya.
AHLC didirikan pada 1993 yang bertugas mengoordinasikan bantuan pembangunan untuk rakyat Palestina. Anggota AHLC mencakup anggota Kuartet PBB, Uni Eropa, Rusia, dan AS. Adapun anggota lainnya termasuk Kanada, Mesir, Jepang, Yordania, Norwegia, Arab Saudi, Tunisia, Dana Moneter Internasional (IMF), Bank Dunia, Israel, dan Otoritas Palestina.
AHLC adalah satu dari sedikit forum tingkat tinggi saat pejabat Israel dan Palestina bertemu secara kooperatif. Pertemuan AHLC digelar terakhir pada September 2017 di New York, AS, di sela-sela Sidang Majelis Umum PBB.