REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Para pemain Sriwijaya FC sudah kembali berlatih pada Senin (29/1) di Palembang. Sebelumnya, mereka mendapatkan libur setelah berhasil menjadi tim pertama yang lolos ke babak perempat final Piala Presiden 2018. Laskar Wong Kito kini tengah menanti calon lawan yang akan dihadapi pada babak delapan besar yang akan berlangsung di Stadion Manahan, Solo pada 3 dan 4 Februari 2018.
Panitia pelaksana Piala Presiden baru akan melaksanakan pengundian babak delapan besar pada Rabu (31/1) di Jakarta. Akan tetapi Laskar Wong Kito tak hendak memilih lawan. Pelatih Rahmad Darmawan menyatakan siap menghadapi tim mana pun.
Ia mengatakan, tim yang lolos ke babak delapan besar sudah pasti kualitasnya tidak diragukan. "Bukan persoalan siapa lawan yang akan dihadapi pada babak perempat final nanti. Saya tidak memilih lawan yang akan dihadapi atau dihindari," kata pelatih yang akrab disapa RD, Selasa (30/1).
Menurut mantan pelatih T-Team Malaysia, sudah sejak awal ia menjelaskan bahwa keikutsertaan Sriwijaya FC pada Piala Presiden merupakan tahapan membangun tim yang dipersiapkan berlaga di kompetisi Liga 1 2018. Jadi, tim mana pun yang menjadi lawan akan dihadapi karena akan bermanfaat untuk menguji ketangguhan Sriwijaya FC.
Usai menjalani babak penyisihan di Bandung, RD sengaja membawa anak-anak asuhannya kembali ke Palembang karena di Solo ada keterbatasan lapangan untuk latihan yang representatif. Dengan berlatih di Palembang, menurutnya tim bisa lebih fokus menggelar latihan reguler sambil mematangkan taktik bermain dan menanti lawan.
RD mengaku cukup puas dengan kemajuan yang diperlihatkan Hamka Hamzah dan kawan-kawan pada laga ketiga Grup A saat melawan PSMS Medan. "Saya cukup puas karena keseimbangan pertahanan dan menyerang berjalan baik. Saya ingin itu dipertahankan bahkan ditingkatkan. Pemain yang turun pada laga tersebut sudah memahami, tinggal ke pemain lain yang tidak turun pada laga tersebut," ujar pelatih yang sebelumnya pernah sukses membawa Sriwijaya FC meraih gelar juara Liga Indonesia dan Piala Indonesia tersebut .
Dari tiga laga yang dijalani Sriwijaya FC, RD mencatat ada tiga fokus perhatian yang tidak boleh terulang saat menjalani babak perempat final di Solo. Kelemahan itu, yakni penyelesaiannya akhir yang buruk, penguasaan bola, dan keseimbangan bertahan serta menyerang.