REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Forum Tani Muda Jawa Tengah berencana mengolah eceng gondok untuk menjadi pakan ternak. Tanaman dengan nama lain eichornia crassipes itu akan menjadi komoditas bernilai ekonomi tinggi.
Di Rawa Pening tanaman gulma air ini tersedia dalam jumlah melimpah ruah, bahkan menutupi sampai 70 persen permukaan danau seluas 2.700 hektar. Konsultan senior yang juga Direktur Utama PT Wadantra Nilatama Sudjarwo Marsoem mengatakan, tanaman yang dianggap masalah ini harus diubah menjadi bermanfaat sebagai komoditas industri.
“Hal ini akan mengubah musibah menjadi berkah,” katanya dalam diskusi “Indigofera & Enceng Gondok, Alternatif Pengolahannya Sebagai Pakan Ternak Bermutu Tinggi” di Kompleks Pondok Pesantren WALI, Candirejo, Kecamatan Tuntang, Semarang, pekan lalu.
Hal ini merupakan tindak lanjut permintaah gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo pada pertengahan tahun lalu. Dia meminta tanaman eceng gondok yang menutupi permukaan Rawa Pening dapat diolah sebagai barang produksi maupun kerajinan yang menyejahterakan masyarakat.
Forum Tani Muda Jawa Tengah menilai eceng gondok bisa diproduksi menjadi bahan baku pakan ternak dan bahan baku furnitur hanya dengan alat industri yang sederhana dan juga skill yang bisa dipelajari. Sumber daya yang dimiliki para petani di area Rawa Pening akan mampu mewujudkan hal itu.
Kelayakan bisnis dan pangsa pasar tidak perlu dikhawatirkan, karena permintaan pakan ternak di Indonesia cukup tinggi. Prospek yang sama juga berlaku untuk furnitur berbahan anyaman eceng gondok. Untuk akses pasar dan teknologi, petani lokal mungkin belum bisa mengaksesnya secara maksimal karena program ini masih permulaan.
“Maka pemerintah daerah harus turun tangan membantu. Ini akan memecahkan dua persoalan sekaligus,” kata pembicara dari Jakarta ini.
Dosen pada Program Studi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret, Surakarta, Mercy Bientri mengatakan, penggunaan enceng gondok sebagai pakan ternak sudah dilakukan di berbagai negara. “Tanaman ini mengandung berbagai bahan yang baik bagi ternak dan harganya murah,” katanya.
Dalam tanaman ini terkandung serat kasar (26.61%), protein kasar (6.31%), lemak kasar (2.8%), dan sejumlah kalsium dan forfor. Bahan ini tepat untuk pakan kerbau, sapi, kambing, itik, ayam, bebek, dan lain-lain.