Selasa 30 Jan 2018 16:20 WIB

Pemkot Bandung Sasar 692.740 Anak untuk ORI Difteri

Hal ini untuk mengantisipasi virus difteri yang masih menjadi ancaman

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Hazliansyah
Pasien suspect difteri dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/1).
Foto: Republika/Rizky Suryarandika
Pasien suspect difteri dirawat di ruang isolasi Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Kamis (11/1).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung akan melakukan Outbreak Response Imunisation (ORI) Difteri secara serentak pada awal Februari mendatang. Hal ini untuk mengantisipasi virus difteri yang masih menjadi ancaman.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rita Verita, mengatakan, kegiatan ORI serentak akan dilakukan dalam tiga tahap selama 2018. Targetnya, adalah anak berusia 1-19 tahun. Saat ini, jumlah anak usia 1-19 tahun yang menjadi target imunisasi difteri sebanyak 692.740 anak.

"ORI akan dilakukan sebanyak tiga kali mulai Februari, Juni, dan Desember," ujar Rita dalam acara "Bandung Menjawab" di Ruang Media, Balaikota, Selasa (30/1).

Selama kegiatan ORI, Dinkes Kota Bandung akan melibatkan lebih dari 12.000 tenaga medis yang terdiri dari dokter, perawat, dan kader posyandu. Selain itu, Dinkes juga akan menyiapkan 4.466 pos pelayanan imunisasi selama kegiatan ORI.

(baca: Daerah Wajib ORI Difteri, Pemkab Bogor Sebar 36 Ribu Vaksin)

Pelaksanaan ORI, kata dia, akan dilakukan di setiap kewilayahan di Kota Bandung. Karena itu, untuk melaksanakan kegiatan ORI, dinkes akan bekerja sama dengan dinas terkait seperti disdik, kecamatan, dan lainnya.

"Imunisasi ini tidak hanya dilakukan terhadap balita. Tapi, dilakukan juga terhadap anak sekolah SD hingga perguruan tinggi," katanya.

Program pemerintah ini, kata dia, diharapkan bisa diikuti seluruh anak yang sudah masuk dalam target pelaksanaan ORI. Oleh karena itu, para orang tua bisa memberikan semangat kepada anaknya untuk bisa mengikuti dan mendapatkan inunisasi difteri.

"Anak-anak yang sudah pernah mendapatkan imunisasi difteri juga akan tetap mendapatkan imunisasi kembali," katanya.

photo
Bahaya Difteri

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement