REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sudah mengeluarkan instruksi kepada Kepala Dinas Pendidikan dan para guru untuk memanfaatkan fenomena Gerhana Bulan Total ini sebagai bahan pelajaran bagi para siswa. Ia sudah mengeluarkan instruksi kepada Dinas Pendidikan untuk menginstruksikan kepada semua guru agar memanfaatkan fenomena Gerhana Bulan ini sebagai bahan pelajaran bagi siswanya.
"Terutama terkait sains dan teknologi, bukan hanya terkait perbintangannya, tetapi terkait fenomena alam yang menyelimutinya," kata Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (30/1).
Kawasan pesisir pantai otomatis ada kenaikan air laut dan itu adalah bahan pelajaran. Selanjutnya instruksi kepada Kepala Dinas Pariwisata dan Budaya. "Di sana saya minta semua fasilitas-fasilitas untuk pariwisata itu dibuka," kata Anies.
Adapun kawasan wisata di Jakarta yang dibuka untuk memantau fenomena Gerhana Bulan Total yakni Planetarium Taman Ismail Marzuki, Monumen Nasional (Monas), Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Taman Fatahillah, Kepulauan Seribu, Taman Mini Indonesia Indah danTaman Impian Ancol.
"Jadi warga yang ingin menyaksikan dari tempat-tempat itu terbuka untuk umum dan kita berharap semoga langitnya nanti tidak mendung, tidak hujan di saat itu sehingga tidak mengganggu kegiatan peneropongan," kata Anies.
Peneropongan ini semua disiapkan fasilitasnya, kemudian untuk lokasi di puncak Monas ini terbatas, hanya 500 orang yang bisa masuk ke dalam, karena kapasitas yang terbatas, katanya.
"Lalu saya sampaikan kepada Biro Dikmental, untuk memberikan pemberitahuan kepada pengelola fasilitas-fasilitas agama, terutama Mesjid supaya bisa menyelenggarakan shalat gerhana saat itu," kata Anies.
Menurutnya persiapan sudah dilakukan dan fenomena gerhana ini terjadi bukan fenomena tahunan. Ini fenomena yang unik, kebetulan di Jakarta dapat kesempatan untuk menyaksikan diajak untuk memanfaatkan, katanya.