REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham mengaku prihatin dengan kondisi masyarakat Asmat, Papua. Dia menilai motivasi hidup masyarakat Asmat minim. Padahal, motivasi hidup menjadi hal yang penting agar muncul kesadaran untuk sehat.
Idrus mengatakan dia menemukan beberapa temuan usai mengunjungi dan melihat langsung kondisi masyarakat yang terdampak langsung KLB campak dan Gizi Buruk di Asmat, Papua. Dia mengatakan ada beberapa fakor penyebab munculnya Kejadian Luar Biasa (KLB) campak dan gizi buruk antara lain asupan makanan dan kebiasan-kebiasaan masyarakat setempat.
"Belum lagi pola hidup masyarakat di sana, saya kita kita tahu semuanya, anak-anak dan orang dewasa diimunsasi tidak semudah yang dibayangkan kita semua,” kata dia di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (30/1).
Padahal, dia menerangkan, imunisasi itu adalah instrumen untuk menyehatkan orang, tetapi bagaimana misalnya mereka tidak memiliki motivasi itu, dan kesadaran, dan pengetahuan bagaimana imunisasi itu penting untuk kesehatan mereka, ini juga perlu,” kata Idrus.
Selain kebiasaan masyarakat dan asupan makanan, Idrus menambahkan, kondisi alam juga sangat berpengaruh terhadap timbulnya KLB. Sebab, ketersediaan air bersih masyarakat Asmatmasih sangat bergantung pada air hujan.
Menurut mantan Sekjen Partai Golkar itu, kesulitan lainnya, yakni pola hidup yang masih masih menyebar di 23 distrik dan lebih dari 250 perkampungan. “Desa-desa ini menyebar semua sehingga tentu daya jangkau baik dari kesehatan maupun yang lainnya ini sangat sulit," jelasnya.
Idrus pun menyoroti pentingnya pembangunan infrastruktur Trans Papua yang dilakukan pemerintahan Presiden Joko Widodo untuk dibangun sedemikian rupa agar seluruh wilayah di Papua tidak terisolasi. Idrus menganggap jika infrastruktur dibangun dengan baik maka ekonomi dan sosial masyarakat akan tumbuh dengan sendirinya.
"Inilah cara kita memandang pembangunan ke depan," ujarnya.