REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) Tigor Tanjung menyatakan Test Event Asian Games 2018 hanya akan menjadi ajang menguji venue Stadion Utama Senayan Gelora Bung Karno Jakarta. Test event juga untuk mencoba perangkat dan peralatan pertandingan.
“Saat ini kita masih menunggu peralatan pertandingan yang masih tertahan di pelabuhan,” kata dia kepada Republika, Selasa (29/1).
Dia mengatakan PASI akan menggunakan sistem informasi teknologi Swiss Time. “Mungkin tanggal 5 Februari akan kami mulai pasang perangkat Swiss Time tersebut. Swiss Time digunakan untuk Timing Equipment & IT system,” kata Tigor.
Panitia Penyelenggara Asian Games 2018 (Inasgoc) menggelar test event delapan cabang olahraga pada 8-15 Februari 2018. Delapan cabor ini termasuk atletik. Test Event Asian Games 2018 cabang atletik diikuti oleh 11 negara dengan 220 peserta.
Test Event Asian Games 2018 atletik yang akan digelar 11 sampai 14 Februari mendatang ini memperlombakan 40 nomor. “Sejauh ini, 11 negara yang menyatakan ikut, dengan jumlah peserta 220 orang. Jumlah ini masih bisa berubah,” kata Tigor.
Negara yang sudah memastikan ikut Test Event Asian Games 2018 cabang atletik adalah Cina, Hong Kong, India, Jepang, Arab Saudi, Malaysia, Filipina, Srilanka, Thailand, Cina Taipei dan Indonesia. Tigor menambahkan Indonesia sebagai tuan rumah akan menurunkan 30 atlet dengan mengikuti sekitar 20 nomor perlombaan.
Dia menyatakan tidak ada target prestasi pada ajang Test Event Asian Games 2018 ini. “Untuk mengintip kekuatan lawan pun sepertinya bukan tempat yang tepat. Karena, kami juga tidak yakin negara lain mengirimkan atlet terbaik ya pada Test Event Asian Games 2018 ini,” kata dia.
Dia berpendapat peserta dari negara lain hanya menjadikan ajang ini untuk mengetahui dan mempelajari venue yang akan nanti digunakan saat Asian Games digelar pada Agustus mendatang.