REPUBLIKA.CO.ID, BENGKALIS -- Terlambatnya gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkup pemerintahan Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau berimbas pada perekonomian masyarakat di daerah itu. Beberapa Pedagang di pasar Terubuk, Kecamatan Bengkalis, mengaku dalam dua pekan belakangan pasar itu sepi pembeli.
"Pembeli sepi sekarang sejak dua pekan ini, jelaslah ini karena PNS lambat gajian. Jadi mereka tidak bisa belanja banyak, biasanya di pasar ramai para ibu PNS," kata pedagang sembako, Akuan, Selasa.
Akuan mengaku lambatnya gajian para PNS berimbas langsung dengan perekonomian pasar itu. Hal serupa juga diakui oleh pedagang sayur, Nidah, yang merasakan langsung dampak dari terlambatnya gaji para PNS untuk bulan Januari.
"Biasanya para ibu ibu berpakaian dinas sering belanja juga di sini, cari sayur, cabai dan lainnya,'' kata Nidah. ''Sekarang ada juga, tapi tidak ramai seperti biasanya.''
Sementara itu, seorang PNS disalahsatu instansi di Kabupaten Bengkalis mengaku harus "ikat pinggang" akibat lambannya gaji diterima.
"Kita biasanya gajian pada tanggal tiga atau empat gitu. Tapi, sampai saat ini belum kita terima,'' kata salah satu PNS yang tidak ingin namanya disebutkan, seperti dikutip Antara.
Untuk kebutuhan sehari hari, mereka harus pandai-pandai berhemat alias 'mengencangkan ikat pinggang'. Mereka juga terpaksa menguras tabungan untuk memenuhi pembayaran tagihan.
''Jika tidak ada tabungan, kita menggadaikan barang-barang berharga," katanya. Dia berharap pemerintah setempat agar lebih memperhatikan kepentingan para PNS di daerah itu.