REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PSSI menginginkan tim nasional Indonesia U-16 menimba ilmu sebanyak-banyaknya dari Turnamen Jenesys di Jepang pada 6-15 Maret 2018. Sebab pada usia mereka dibutuhkan kesempatan untuk memperbaiki kemampuan.
"Timnas U-16 itu tim dalam masa pengembangan, bukan tim prestasi. Dengan ikut turnamen di Jepang, kami ingin mereka berkaca dan mengetahui standar permainan sendiri seperti apa," ujar Direktur Teknik PSSI Danurwindo di Jakarta, Selasa (30/1).
Danurwindo melanjutkan, PSSI berharap setelah turnamen Jenesys atau The Japan-East Asia Network of Exchange for Students and Youth itu, Timnas U-16 bisa mengetahui kekurangan dan kelebihan yang dimiliki. Selain itu, para punggawa Timnas U-16 diharapkan pula dapat menambah kualitas teknik mereka.
Ke depan, timnas ini diharapkan bisa masuk 10 besar Asia. Apalagi, timnas U-16 juga akan bermain di Piala Asia U-16 di Malaysia pada 20 September-7 Oktober 2018.
Dikutip dari laman PSSI, turnamen Jenesys merupakan turnamen undangan dari Jepang yang diikuti oleh tuan rumah Jepang serta 10 negara Asia Tenggara. Mereka, yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Singapura, Timor Leste, Kamboja, Laos, Myanmar Thailand, dan Vietnam.
Tidak cuma bertanding, para pemain di turnamen ini juga akan belajar mengenai sepak bola dan budaya di Jepang.
Adapun dalam turnamen yang digelar di Yamazakura Kirishima Miyazaki Prefectural Comprehensive Sports Park itu, pelatih tim nasional U-16 Fakhri Husaini hanya diperbolehkan membawa 18 orang pemain dan enam ofisial tim.
"Target kami adalah menjadi pemenang. Namun yang paling penting dari itu adalah mereka bisa mengambil pelajaran dari program tersebut," kata Fakhri.