Rabu 31 Jan 2018 00:49 WIB

Soal Daftar Politikus Rusia, Putin: AS tidak Bersahabat

Daftar tersebut akan memperkeruh keadaan sulit hubungan Rusia-Amerika.

Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.
Foto: EPA
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden AS Donald Trump.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Presiden Vladimir Putin pada Selasa (30/1) mengatakan penyiaran daftar pengusaha Rusia yang dekat dengan Kremlin oleh AS adalah tindakan tidak bersahabat. Namun, Moskow tidak berencana melakukan pembalasan.

Departemen Keuangan Amerika Serikat mengumumkan pengusaha besar Rusia dalam "daftar oligarki", yang disiarkan pada Selasa. Daftar itu, yang disusun sebagai bagian dari sanksi, ditandatangani dalam undang-undang pada Agustus tahun lalu.

Tidak berarti yang termasuk didalamnya akan dikenai sanksi, namun menimbulkan kemungkinan ancaman sanksi terhadap sekelompok besar orang kaya Rusia. "Itu tentu saja tindakan tidak bersahabat, akan memperkeruh keadaan sulit hubungan Rusia-Amerika dan tentu saja membahayakan hubungan internasional secara keseluruhan," kata Putin.

Saat berbicara pada pertemuan dengan pejabat kampanye pemilihan umum di Moskow, Putin mengatakan adalah tindakan bodoh bila memperlakukan Rusia dengan cara sama seperti Korea dan Iran. Namun, di sisi lain juga meminta Moskow membantu memantau kesepakatan perdamaian di semenanjung Korea.

Namun, Putin mengatakan dia masih ingin memperbaiki hubungan dengan AS dan akan menahan diri dari melakukan pembalasan segera. "Kami menunggu pada daftar ini dan saya tidak akan menyembunyikannya, kami siap melakukan langkah pembalasan, tindakan serius yang akan mengurangi hubungan kita menjadi nol," kata Putin.

"Untuk saat ini, kami akan menahan diri dari langkah itu, tapi akan berhati-hati melihat bagaimana perkembangan keadaannya," tambah Putin.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement