Rabu 31 Jan 2018 09:59 WIB

Mensos Idrus Marham Diminta Fokus Tangani Kemiskinan

Mensos yang baru tersebut harus bisa memanfaatkan sisa jabatan dengan baik.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Idrus Marham -Menteri Sosial
Foto: Republika/ Wihdan
Idrus Marham -Menteri Sosial

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Komisi VIII DPR Ali Taher Parasong berharap kepada Menteri Sosial yang baru, Idrus Marham fokus menangani kemiskinan. Oleh karena itu, Ali Taher meminta agar Mensos tidak banyak diskusi, tapi langsung bekerja dan bekerja.

Hal ini disampaikan Ali Taher saat Komisi VIII DPR melakukan Rapat Kerja (Raker) dengan Kementerian Sosial di Kompleks Parlemen. Bahkan menerutnya, meningkatkan anggaran bukanlah perkara yang sulit.

Justru, dia mengatakan, memberdayakan masyarakat itu jauh lebih sulit. Maka dengan demikian Mensos yang baru tersebut harus bisa memanfaatkan sisa jabatan dengan baik. "Harus fokus tangani kemiskinan, karena ini sangat penting," ujar Politikus Partai Amanat Nasional (PAN), dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Rabu (31/1).

Apalagi, lanjut Ali Taher, Komisi VIII DPR RI menilai data-data kemiskinan di seluruh Indonesia yang ternyata masih amburadul, padahal dulu pernah dicanangkan. Karena itu, dia mendesak Kemensos untuk evaluasi serempak data kemiskinan.

Dalam kesempatan yang sama Anggota Komisi VIII DPR RI Choirul Muna, menyampaikan bahwa Program Keluarga Harapan (PKH) merupakan kartu yang menarik banyak orang, karena terdapat KIP, KUBE, KIS dan lainnya. Padahal, program itu hanya boleh diterima oleh orang yang masuk data kemiskinan atau PKH.

"Kalau data itu diterima orang yang mampu, akan menjadikan iri orang miskin yang tidak mendapatkan berbagai fasilitas sosial itu," jelas Politikus Partai Nasdem itu.

Sisi lain, Muna mengatakan, jumlah E-warung yang masih sangat sedikit, banyak dikeluhkan oleh Dinas Sosial kabupaten/kota. Contohnya di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Dari jumlah 91.081 penerima PKH, seharusnya ada sekitar 340 E-warung, tapi ternyata satupun belum ada.

"Ini sangat terkendala. Mohon program E-warung ini segera direalisasikan, sehinga setiap kabupaten bisa meng-cover E-warung tersebut," kata Muna. 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement