Rabu 31 Jan 2018 13:31 WIB

Rakornas NU Care-Lazisnu: Fitrah NU Beri Layanan pada Umat

Gerakan Koin NU cerminkan kemandirian NU.

Penyerahan hasil rakornas NU Care-Lazisnu oleh Direktur NU-care-Lazisnu, Syamsul Huda kepada Rais Am PBNU, KH Maruf Amin.
Foto: istimewa
Penyerahan hasil rakornas NU Care-Lazisnu oleh Direktur NU-care-Lazisnu, Syamsul Huda kepada Rais Am PBNU, KH Maruf Amin.

photo
Penutupan rakornas NU Care-Lazisnu yang ditandai penyerahan hasil rakornas dari Direktur NU Care-Lazisnu, Syamsul Huda ke Rais Am PBNU, KH Maruf Amin.

REPUBLIKA.CO.ID, SRAGEN — Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) NU Care-LAZISNU 2018 berlangsung di Pondok Pesantren Walisongo, Sragen, Jawa Tengah. Rakornas dibuka Ketua PBNU Sulton Fathoni, Senin (29/1) dan dilakukan penutupan oleh Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin, Selasa (30/1).

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati, saat penutupan, Selasa (30/1) memuji Nahdhatul Ulama sebagai organisasi masyarakat yang turut serta berperan dalam pembangunan ekonomi mayarakat di Indonesia melalui Koin NU yang dilakukan oleh NU Care-LAZISNU Sragen dengan bertujuan kemandirian organisasi. Gerakan itu juga mengikis NU dengan label ormas  yang menunggu dana turun dari pemerintah.

“Kalau sudah mandiri, ormas ketika ada kegiatan tidak mengharapkan dana dari maupun pusat, provinsi ataupun kabupaten. NU contoh kemandirian luar biasa,” kata Bupati.

Dikatakan NU  dapat mengambil peran, di tengah problem angka kemiskinan yang belum bisa ditahan lajunya. “Peran ini merupakan tanda kemajuan dan kebangkitan NU yang akan berlanjut menuju tahun-tahun berikutnya,” tuturnya.

Wanita lulusan Universitas YARSI sangat berharap bahwa gerakan KOIN NU untuk dijadikan model nasional, dikarenakan kekuatan ekonomi yang dihasilkan luar  bisa. Berdampak terhadap NU yang dipandang sebelah mata oleh orang lain.

Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin mengatakan Koin NU Gerakan Paten Nahdlatul Ulama. "Gerakan Koin ini mohon untuk dipatenkan bahwa koin ini gerakan paten Nahdlatul Ulama, seperti lagu itu memiliki hak cipta," katanya.

Di sela rakornas, dilaksanakan peletakan batu pertama RSNU Sido Waras oleh Rais Aam PBNU yang juga Ketua Umum MU, KH Ma’ruf Amin, Selasa (30/1) sore. Kiai Ma’ruf berharap pembangunan rumah sakit tersebut cepat selesai agar bisa segera memberikan manfaat.

“Fitrah amaliyah NU adalah berkhidmat memberikan pelayanan kepada umat (khidmatun ummah). Pelayanan kepada publik memudahkan untuk orang-orang yang memerlukan,” kata Kiai Ma’ruf.

Pembangunan rumah sakit tersebut menggunakan dana yang dihimpun melalui Kotak Infak (Koin) NU. Karenanya Kiai Ma’ruf mengungkapkan rasa bangganya atas semangat warga NU di Sragen melakukan iuran demi terbangunnya rumah sakit NU.

“Alhamdulillah, saya merasa bangga, dan bangga luar biasa. Di Sragen ini dibangun rumah sakit menggunakan Koin NU,” lanjut Kiai Ma’ruf.

Pembangunan Rumah Sakit NU Sido Waras dibangun di atas lahan seluas total 9000 meter persegi  di Kecamatan Sumbermalang. Bagian depan lahan tersebut merupakan wakaf MWCNU Sumbermalang. Pembangunan rumah sakit ini sebagai percontohan bagi MWCNU dan PCNU lainnya di samping Gerakan Koin NU.

"Membuat Rumah Sakit itu mudah, itu program panjang. Dimulai dari klinik dulu, tahu-tahunya besar, berdiri dan bermanfaat untuk umat," terangnya.

Ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin berharap masyarakat yang menyaksikan peletakan pembangunan pertama rumah sakit NU tidak sekadar menonton atau melihat, namun menyaksikan dalam arti menjadi saksi dan mendoakan agar proses pembangunan berjalan lancar dan cepat selesai.

Ia menjelaskan rumah sakit NU yang dibangun menggunakan dana masyarakat Sragen melalui Kotak Infak (Koin) NU akan diberi nama Sido Waras. Bagian depan lahan pembangunan rumah sakit ini berlokasi di Kecamatan Sumberlawang menempati lahan wakaf dari MWCNU Sumberlawang.

Lahan tersebut ditambah dengan pembelian dengan harga 225 ribu per meter. Nantinya rumah sakit menempati area total 9000 meter persegi yang saat ini masih ditanami tebu. Dari 9000 meter tersebut baru separuhnya yang sudah dibayar. Pembayaran separuh lahan itu pun masih utang.

Kiai Ma’ruf bersama Tim NU Care-LAZISNU Sragen mengakomodir penggalangan dana secara spontan. Penggalangan dana dilakukan dengan menawarkan kepada hadirin untuk membeli sertifikat tanah bakal pembanguan rumah sakit. Masyarakat yang menyumbang dengan nilai minimal Rp225.000, diberikan sertifikat. Masyarakat juga dapat memberikan sumbangan di luar angka tersebut.

Tak sedikit para peserta Rakornas turut berpartisipasi dalam momentum tersebut. Penggalagan dana yang dilakukan dalam lima menit mampu mengumpulkan dana mencapai enam juta rupiah. Menariknya ada seorang peserta yang memberikan cincin emas miliknya.

Rais Aam PBNU KH Ma’ruf Amin yang datang tak lama setelah penggalangan tersebut mengapresiasi peserta perempuan yang memberikan cincin emasnya. “Semangat yang luar biasa dengan menyumbangkan cincin secara spontan,” kata Kiai Ma’ruf Amin saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan rumah sakit NU Sido Waras.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement