REPUBLIKA.CO.ID, DORTMUND -- CEO Borussia Dortmund Hans-Joachim Watzke menyatakan perpisahan dengan bek Marc Bartra tak bisa dihindari. Watzke mengatakan, Dortmund sengaja melepas Bartra ke Real Betis di pertengahan musim ini karena pemain asal Spanyol itu membutuhkan kedekatan dengan keluarga.
Kedekatan dengan keluarga ini dibutuhkan Bartra untuk memulihkan trauma pascaledakan bom pada April tahun lalu. Kala itu, Bartra menjadi satu-satunya korban serius dengan berbagai luka yang menderanya.
"Bartra sebenarnya sangat dicintai di sini, tapi tiba-tiba ada kejadian bom yang tak diduga. Jadi kami menghormati keinginannya untuk pulang ke Spanyol," kata Watzke dikutip dari Sky Sports, Rabu (31/1).
Watzke mengungkapkan, atas alasan inilah Dortmund membuka dengan mudah pintu keluar bagi Bartra untuk kembali ke Spanyol. Ia mengatakan, manajemen Dortmund dengan senang hati melepas pemain 27 tahun itu ke Betis dengan harga transfer yang tak memberatkan.
"Kami harap kondisi Bartra terus membaik. Harapan serupa juga untuk keluarganya, semoga ke depan mereka lebih baik," kata Watzke.
Bartra resmi meninggalkan Dortmund pada bursa transfer musim dingin Eropa 2018. Bartra ke Betis dengan harga yang tidak diumumkan. Bek jebolan La Masia Barcelona ini dikontrak Betis dengan durasi lima setengah tahun.
Bartra sempat menjadi andalan di skuat utama Dortmund pada musim perdananya. Namun, tragedi bom yang kala itu meledak di dekat bus Dortmund membuatnya mulai jarang bermain.
Selain karena luka-luka fisik, Bartra juga mengalami trauma psikis sehingga dikabarkan minta dijual ke klub yang ada di negaranya. Musim ini, Bartra hanya bermain dalam delapan pertandingan Bundesliga Jerman.