REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Dua tenaga kerja wanita (TKW) asal Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat meninggal dunia di Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA). Keduanya diduga menjadi korban tindakan pembunuhan pada Desember 2017 lalu.
Kedua TKW tersebut adalah Nurul Binti Darmuji Nonom (30 tahun) warga Kampung Sampalan RT 01 RW 08 Desa Bojong Galing, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Satu TKW lainnya yakni Iros Rosidah (31) warga warga Kampung Cibarongbok RT 02 RW 05 Desa/Kecamatan Cicantayan, Kabupaten Sukabumi.
Informasi meninggalnya korban berdasarkan keterangan dari sesama TKW di Abu Dhabi yang memberikan laporan kepada keluarga di tanah air pada 22 Desember 2017 lalu.
"Keluarga mendapatkan informasi Nurul meninggal dari seseorang yang berinisal LS melalui pesan singkat," ujar paman Nurul, Alie (32) kepada wartawan, Rabu (31/1).
Berdasarkan keterangan LS lanjut dia Nurul meninggal diduga akibat tindakan pembunuhan. Ada lima orang yang menjadi korban pembunuhan dan dua diantaranya merupakan TKW asal Indonesia.
Keterangan ini, ungkap, Alie langsung ditindaklanjuti keluarga dengan mengontak petugas kedutaan besar Republik Indonesia (KBRI) Abu Dhabi. Hasilnya lanjut dia KBRI membenarkan kabar Nurul telah meninggal dunia.
Namun kata Alie, petugas KBRI tersebut tidak menyebutkan secara jelas penyebab dari meninggalnya Nurul. Namun, petugas tersebut mengirimkan foto paspor Nurul kepada keluarga di Sukabumi. Setelah dilihat, tutur dia, foto dalam paspor tersebut dipastikan Nurul.
Untuk memastikan lebih lanjut keluarga telah ke Kementerian Luar Negeri di Jakarta. Dari kantor Kemenlu, jelas dia, keluarga diarahkan ke kantor DVI Polri di Jakarta untuk mengambil sampel DNA ibu/bapak korban Nurul. Hal ini lanjut dia sebagai bagian dari pencocokan DNA korban dengan keluarga.
Selepas pengambilan DNA ini kata Alie, keluarga belum diberikan kejelasan mengenai pemulangan jenazah Nurul. Ia berharap pemerintah bisa segera membantu proses pemulangan jenazah Nurul.
Di tempat terpisah, keluarga TKW Iros juga menyampaikan harapan yang serupa. Awalnya, keluarga mendapatkan kabar Iros meninggal dari rekannya sesama TKW, terang suami Iros, Hendi kepada awal Desember 2017 lalu. Ironisnya kata dia istrinya tersebut diduga meninggal karena dibunuh. Peristiwa itu dikabarkan terjadi pada Kamis, 7 Desember 2017 lalu.
Hendi menerangkan, ia terakhir kali menghubungi istrinya di Dubai melalui sambungan telepon pada 4 Desember 2017. Ia tidak menyangka pada beberapa hari kemudian istrinya dikabarkan meninggal dunia. Keluarga berharap penyebab meninggalnya Iros harus diusut hingga tuntas.