Kamis 01 Feb 2018 00:29 WIB

Kepala Intelijen Afghanistan Kunjungi Pakistan

Afghanistan menuding Pakistan melindungi militan Taliban.

Rep: Marniati/ Red: Ani Nursalikah
Afghanistan-Pakistan
Afghanistan-Pakistan

REPUBLIKA.CO.ID, ISLAMABAD -- Kepala intelijen Afghanistan mengunjungi Pakistan pada Rabu (31/1) saat ketegangan meningkat antara kedua negara karena tuduhan Pakistan melindungi militan Taliban. Kunjungan tersebut terjadi di tengah kemarahan Afghanistan karena serangan terhadap sebuah hotel mewah dan sebuah bom mobil di Kabul, yang menewaskan lebih dari 120 orang.

Pemerintah menuduh militan jaringan Haqqani yang melakukan serangan tersebut. Haqqani diyakini beroperasi di luar Pakistan.

Seorang sumber militer senior Afghanistan mengatakan tim Afghanistan akan menyajikan bukti dokumenter dan informasi telepon yang menghubungkan individu dan kelompok yang berbasis di Pakistan dengan serangan Kabul. Delegasi tersebut mencakup Kepala Direktorat Nasional untuk badan Keamanan Intelijen Masoom Stanekzai dan Menteri Dalam Negeri Afghanistan Wais Barmak.

"Pemerintah Afghanistan telah meminta delegasi tingkat tinggi ingin mengunjungi Pakistan dengan sebuah pesan dari presiden Afghanistan," ujar Juru Bicara kantor asing Pakistan, Mohammad Faisal, dalam sebuah pesan Twitter.

Pada Sabtu, sebuah ambulans meledak dalam serangan bunuh diri Taliban di pusat pemerintahan di Kabul, menewaskan lebih dari 100 orang dan melukai setidaknya 235 orang. Ini menyusul serangan yang diklaim Taliban sepekan sebelumnya yang menewaskan lebih dari 20 orang dalam pengepungan Hotel Intercontinental di kota tersebut.

Pakistan secara luas dipersalahkan oleh Kabul atas serangan tersebut dan seorang ulama senior Afghanistan pekan ini mengkritik fatwa terhadap serangan bunuh diri yang dikeluarkan oleh otoritas keagamaan Pakistan karena tidak secara eksplisit mengumumkan serangan di Afghanistan haram, atau melanggar hukum bagi umat Islam.

Kedubes Pakistan di Kabul menolak kritik tersebut. Ia mengatakan dalam sebuah pernyataan fatwa tersebut adalah pesan melawan kekerasan dan terorisme di manapun atas nama perintah Islam. Juru bicara kantor luar negeri Pakistan mengatakan pada November, Pakistan telah menyerahkan kepada Afghanistan 27 orang yang dicurigai sebagai jaringan Taliban Afghanistan dan Haqqani.

Kedutaan Pakistan di Kabul menyebutkan sebuah delegasi dari Islamabad akan mengunjungi Afghanistan pada 3 Februari. "Delegasi yang dipimpin oleh sekretaris asing tersebut, akan mengadakan diskusi yang konstruktif dan bermakna dengan Afghanistan mengenai semua masalah termasuk kontraterorisme, perdamaian dan rekonsiliasi dan repatriasi pengungsi," kata kedutaan tersebut dalam sebuah pernyataan.

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement