Kamis 01 Feb 2018 00:40 WIB

Sandi: 50-an Masjid di Tiap Kecamatan Adakan Shalat Gerhana

Sandiaga memantau warga juga membeludak di sejumlah lokasi pemantauan gerhana.

Rep: Sri Handayani / Red: Reiny Dwinanda
Foto multiple exposure gerhana  bulan Supermoon tampak dari kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).
Foto: Yogi Ardhi/Republika
Foto multiple exposure gerhana bulan Supermoon tampak dari kawasan Warung Buncit, Jakarta Selatan, Rabu (31/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan rasa senangnya atas sambutan meriah warga DKI untuk menyaksikan fenomena super blue blood moon. Ia mengatakan ada lebih dari 50 masjid di tiap kecamatan di Jakarta menyelenggarakan shalat gerhana bulan, Rabu (31/1).

"Saya sangat takjub bahwa ada lebih dari 50 masjid di setiap kecamatan menunaikan seruan dari Pemprov DKI untuk melakukan shalat khusuf, yaitu shalat sunah gerhana bulan," kata Sandiaga di Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Rabu (31/1) malam.

Sandiaga mengatakan warga membeludak di sejumlah lokasi. Bersama Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tinia Budiati, Sandiaga memantau Taman Impian Jaya Ancol, Taman Ismail Marzuki, Taman Fatahillah, dan lokasi lainnya yang menjadi titik pemantauan super blue blood moon.

Sandiaga menjalankan shalat gerhana bulan secara berjamaah di Masjid al-Mubarak, Jalan Pramuka Sari III, Cempaka Putih, Jakarta Pusat. Masjid ini dipilih karena baru saja menerima penghargaan sebagai masjid dengan manajemen terbaik kedua di DKI.

photo
Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengikuti salat sunnah gerhana bulan di Masjid al-Mubarok, Jalan Pramuka Sari III, Rawasari, Jakarta Pusat.

"Alhamdulillah saya bisa mensyukurinya bersama warga Rawasari dari Masjid al-Mubarak yang merupakan pemenang kedua dari lomba binaul masjid dari Pemprov DKI. Berarti ini mesjid kedua dengan manajerial terbaik nomor dua di seluruh wilayah DKI Jakarta," ujar dia

Dalam shalatnya, Sandiaga mendoakan agar Indonesia menjadi negara yang subur dan makmur serta adil dan aman (baldatun thoyyibatun warobbun ghafur). Usai shalat, Sandiaga menjelaskan tentang fenomena super blue blood moon kepada para jamaah. Ia mengatakan fenomena ini patut disyukuri karena hanya terjadi selama 150 tahun sekali. 

photo
Penampakan gerhana bulan, Super Blue Blood Moon

Mengutip pernyataan badan antariksa Amerika NASA, ia menjelaskan bahwa super blue blood moon merupakan perpaduan terjadinya blue moon, blood moon, dan berakhir dengan supermoon.

"Kita patut mensyukuri dan terus beristighfar bahwa ada tiga fenomena yang bersamaan dan ini terjadi di 150 tahun yang terakhir," ujar politikus Partai Gerindra ini.

Sandiaga mengatakan momen shalat sunah gerhana bulan ini menjadi kesempatan untuk menyatukan para warga. Ia berharap ini dapat memperkuat persaudaraan Islam atau ukhuwah islamiyah dan ukhuwah wathoniah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement