REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Lola Amaria yang kini sibuk di balik layar tengah memproduksi sebuah proyek film bertemakan Pancasila. Berjudul Lima, film tersebut melibatkan lima sutradara sekaligus untuk menghasilkan karya yang maksimal.
“Kami di sini tidak bersaing tetapi ingin bersama-sama memberikan hasil yang terbaik,” ujar Lola. Lima merupakan film keluarga yang berjuang menanamkan dan mengajarkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari serta menjadi keluarga yang pancasialis. Selain Lola, film ini disutradarai oleh Shalahuddin Siregar, Tika Pramesti, Harvan Agustriansyah dan Adriyanto Dewo.
Dengan kolaborasi kelima sutradara, menurut Lola, film ini akan memiliki lima cerita berbeda yang mewakili masing-masing sila, namun tetap dalam satu plot besar. Digarap oleh lima sutradara, Lola meyakini film ini akan memberi warna yang berbeda sehingga penonton tidak bosan menikmatinya.
Lola mengatakan berkolaborasi dengan empat sutradara untuk menghasilkan satu film utuh merupakan hal yang baru baginya. Film bertema Pancasila, menurut Lola, cukup kompleks dan sulit untuk dikupas jika tidak dilihat secara menyeluruh.
“Sehingga satu sutradara nantinya akan menggarap satu sila yang tercerminkan dari masing-masing karakter dalam film,” kata Lola.
Dari sisi aktor, Lima akan didukung sejumlah bintang yang kuat dalam genre film drama diantaranya Prisia Nasution (pemeran utama Sang Penari), Yoga Pratama (pemeran pembantru dalam Marlina Si Pembuhuh Empat Babak), Tri Yudiman (Toba Dreams, Sabtu Bersama Bapak). Selain itu, ada pula aktor pendatang baru Baskara Mahendra dan pemain teater Dewi Pakis. Lima rencananya akan ditayangkan bertepatan pada hari lahir Pancasila, 1 Juni mendatang.