Kamis 01 Feb 2018 09:52 WIB

Penonton Olimpiade Musim Dingin tak Sulit Cari Makanan Halal

Katering resmi olimpiade menerima sertifikasi halal dari Federasi Muslim Korea.

Rep: Umi Nur Fadillah/ Red: Agung Sasongko
Deretan restoran  halal  di kawasan
Foto: Harun Husein/Republika
Deretan restoran halal di kawasan "Muslim Town" Itaewon, Seoul, dan sertifikasi halal di Korea.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Atlet Muslim bisa menikmati makanan halal selama penyelenggaraan Olimpiade Musim Dingin Pyeongchang 2018 di Korea Selatan. Sebab, katering resmi olimpiade, Shinsegae Food menerima sertifikasi halal dari Federasi Muslim Korea (KMF) pada 29 Januari untuk kafetaria di desa atlet tersebut.

Namun, dilansir dari Korea Expose pada Kamis (1/2), bagi penonton dan turis reguler Muslim, belum jelas di mana bisa menemukan masakan halal selama pertandingan. Padahal, sejumlah negara berpenduduk mayoritas Muslim dipastikan berpartisipasi dalam pertandingan Pyeongchang, seperti, Turki, Iran, Indonesia, Pakistan, dan Kyrgyzstan.

Panitia Penyelenggara Pyeongchang mengatakan sekitar lima persen atlet yang bertanding adalah Muslim. Departemen Makanan dan Minuman memastikan menu halal di kafetaria dipersiapkan sebagai pilihan makanan khusus untuk para atlet itu. Namun, wisatawan tidak dapat mengaksesnya.

Shinsegae Food, anak perusahaan manufaktur makanan dari chaebol Korea Selatan Shinsegae adalah katering resmi untuk sembilan tempat di Olimpiade Pyeongchang. Im Gyeong-rok dari divisi pemasaran perusahaan tersebut mengatakan tidak ada rencana memperluas ketersediaan makanan halal kafetaria pada publik.

Presiden Institut Industri Halal Korea Jang Geon menuturkan sertifikasi halal diberikan secara terpisah ke tempat masing-masing secara individual. Dengan demikian, kedai atau kafetaria lain yang tertarik menyasar wisatawan Muslim di olimpiade, harus mengajukan sertifikasi.

KMF merupakan organisasi tertua dan terluas di negara tersebut bagi umat Islam sejak 1967. Secara internasional, sertifikasi halal KMF diakui oleh Departemen Pengembangan Islam Malaysia (JAKIM). Sehingga, perusahaan halal yang disetujui KMF bisa mengekspor produknya ke negara berpenduduk mayoritas Muslim di Asia Tenggara.

Jadi, di mana para pengunjung Muslim bukan atlet bisa mencari makanan halal di Pyeongchang dan daerah sekitarnya? Tak satu pun dari empat instansi pemerintah yang bertanggung jawab pada gelaran olimpiade bisa memberikan jawaban.

Komite Halal Korea Muslim Federation (KMF) adalah satu-satunya lembaga sertifikasi halal di Korea Selatan yang diakui oleh badan regulasi halal pemerintah asing. Berdasarkan data KMF, hanya 14 restoran halal bersertifikat nasional, sembilan di antaranya berada di Seoul. Sayangnya, dari 14 restoran halal itu, tak ada yang mudah dijangkau dari daerah Pyeongchang.

Pemilik Dongmoon, satu-satunya restoran halal di Gangwon mengatakan tidak ada restoran halal bersertifikat lainnya di provinsi ini. Pernyataan itu sesuai daftar resmi KMF. Gangwon adalah provinsi di mana Pyeongchang berada.

Berdasarkan hal ini, nampaknya makanan bersertifikasi halal tidak mungkin didapat di daerah Pyeongchang dan Gangneung. Pemerintah kurang siap menerima informasi terkait halal untuk menerima pengunjung dari seluruh dunia. Padahal, satu dari empat orang di seluruh dunia beragama Islam.

Muslim di Korea Selatan memang kecil, hanya sekitar 0,2 persen dari populasi negara tersebut. Ketidaktahuan ini mungkin berkontribusi pada Islamofobia sebagai respon umum terhadap apapun yang berkaitan dengan Islam.

Makanan halal juga mendapat perhatian domestik negatif dari gerai Kristen konservatif yang mengklaim, makanan halal adalah taktik islamisasi. Sehingga, berinvestasi dalam makanan halal adalah berinvestasi di fundamentalis Islam teroris.

Namun permintaan makanan halal di Korea Selatan semakin meningkat, dengan jumlah turis Muslim dan penduduk Muslim meningkat. Organisasi Pariwisata Korea baru-baru ini mengumumkan kenaikan yang signifikan jumlah turis dengan pengeluaran tinggi dari negara-negara Muslim mayoritas seperti Malaysia. Indonesia dan Timur Tengah kini juga menjadi target pasar utama industri pariwisata Korea Selatan.

Shinsegae Food baru saja mengumumkan kerja sama dengan Mamee Double-Decker di Malaysia untuk mendistribusikan makanan halal Korea Selatan di seluruh Asia Tenggara. n Umi Nur Fadhilah

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement