Kamis 01 Feb 2018 12:22 WIB

Kampanye Time's Up dan #MeToo Menjalar ke BAFTA Awards

Desainer tergopoh-gopoh mengganti konsep busana agar sesuai gerakan tersebut.

Rep: Christiyaningsih/ Red: Indira Rezkisari
Aktris Kate Winslet memegang piala BAFTA Awards.
Foto: EPA
Aktris Kate Winslet memegang piala BAFTA Awards.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Kampanye yang didengungkan para pesohor untuk mendukung korban kekerasan seksual menyuarakan kasusnya terus menggema. Setelah karpet merah Golden Globe dipenuhi gelombang busana berwarna hitam, kini hal yang sama akan terjadi pada BAFTA Awards.

BAFTA Awards adalah penghargaan film tahunan yang digelar oleh British Academy of Film and Television Arts. Banyak nominator dan tamu berencana mengenakan busana serba hitam saat nanti hadir pada malam penghargaan. Dilansir dari laman Variety, langkah ini merupakan bentuk solidaritas terhadap mereka yang menjadi korban pelecehan seksual sebagaimana yang sudah dilakukan di ajang penghargaan Golden Globe.

Para nominator dan tamu wanita di BAFTA Awards sepakat mengenakan gaun hitam untuk menunjukkan dukungan gerakan Time's Up dan #MeToo. "Dengan sisa waktu kurang dari tiga pekan, para desainer dan produsen pakaian tergopoh-gopoh mengganti konsep busana agar sesuai dengan warna yang menyuarakan gerakan #MeToo," demikian diberitakan laman WWD.

Malam penghargaan rencananya berlangsung di Royal Albert Hall London pada 18 Februari mendatang. Acara ini digelar bersamaan dengan London Fashion Week. Joanna Lumley ditunjuk menjadi pembawa acara untuk pertama kalinya menggantikan Stephen Fry.

Kendati demikian tidak semua ajang penghargaan mengadopsi kostum yang mewakili dukungan terhadap Time's Up. Dalam gelaran SAG Awards yang diadakan akhir Januari lalu misalnya, tidak ada nominator atau tamu yang bersepakat mengenakan busana tertentu sebagai bentuk dukungan terhadap Time's Up.

BAFTA menyatakan pihak penyelenggara tidak pernah meminta para tamu untuk mengenakan busana tertentu. Ketua BAFTA Jane Lush hanya menyebut bahwa lembaga yang dipimpinnya mendukung penyuaraan hak-hak korban kekerasan seksual. Ia mengatakan sudah saatnya gerakan #MeToo berubah menjadi #WeToo.

Kepala Eksekutif BAFTA Amanda Berry mengungkapkan dirinya mendapat banyak pertanyaan. "Orang-orang bertanya apakah semua akan menggunakan baju berwarna hitam?" kata Berry. "Aku tidak tahu jawabannya tapi aku menebak hal itu akan terjadi selama musim pemberian penghargaan," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement