REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Sofyan Basir meminta agar pemerintah bisa memenuhi kebutuhan batu bara yang menjadi bahan utama pembangkit listrik. PLN selama ini masih mengalami kekurangan pasokan. Minimnya batu bara dinilai bisa berdampak pada produktivitas PLN dalam menghasilkan listrik bagi masyarakat.
"Masalah batu bara kami mohon untuk dapat diberikan Domestic Market Obligation (DMO) dengan persentase yang pasti untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. Jangan sampai kita punya batu bara dijual semua, kan nanti repot sekali buat kita buat Indonesia untuk PLN," ujar Sofyan di Istana Negara, Kamis (1/2).
Sofyan menuturkan, bahan baku PLN 60 persen adalah batu bara, ketika suplai batubara menurun maka produksi ikut turun. Selain suplai, Sofyan juga meminta agar ada keseimbangan harga batu bara. Dua faktor ini akan menjadi penentu utama produksi dan harga listrik yang harus dibayarkan masyarakat.
Menurut Sofyan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa batu bara yang diproduksi oleh perusahaan di Indonesia adalah milik dalam negeri. Untuk itu, dia akan mendorong agar suplai batu bara stabil, dan harga jual kepada PLN pun diberikan dengan harga keekonomian yang baik agar harga listrik bisa dipertahankan. Harga yang stabil dibutuhkan industri yang berkaitan dengan peningkatan investasi ke depan.