REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan konflik antara negaranya dan Palestina tidak dapat segera diselesaikan. Menurutnya, kesepakatan perdamaian permanen dengan Palestina masih terlalu ambisius untuk dibahas saat ini.
"Yang bisa kita lakukan sekarang hanyalah berupaya mengelola konflik dengan rakyat Palestina. Satu-satunya solusi, untuk saat ini, adalah lebih mencapai kesepakatan terbatas," kata Lieberman ketika berbicara di konferensi tahunan Institut Studi Keamanan Nasional Universitas Tel Aviv, dikutip laman Middle East Monitor, Kamis (1/2).
Ia mengaku enggan membahas perihal proyeksi perdamaian permanen antara Israel dan Palestina. "Kesepakatan perdamaian permanen terlalu ambisius saat ini," ujarnya.
Seorang warga Palestina berdiri diatas reruntuhan stadion sepak bola, yang hancur akibat serangan udara Israel selama konflik delapan hari di Kota Gaza,Selasa (4/12). (Reuters/Suhaib Salem)
Lieberman mengklaim Israel sebenarnya telah berupaya mewujudkan kesepakatan damai. Namun Presiden Palestina Mahmoud Abbas selalu menggagalkannya.
"Ehud Olmert (mantan perdana menteri Israel) telah berupaya mencapai kesepakatan dengan Otoritas Palestina, tapi Abbas berulang kali menolaknya," kata Lieberman.
Saat ini Palestina diketahui telah menolak melanjutkan perundingan damai dengan Israel. Hal ini dipicu oleh keputusan Amerika Serikat (AS) mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Menurut Palestina, AS selaku mediator dalam perundungan damai, tidak lagi bersikap netral karena terbukti bias dan membela kepentingan Israel.