Kamis 01 Feb 2018 15:18 WIB

Kuliah Jarak Jauh, Internasionalisasi Gerakan Muhammadiyah

Kuliah jarak jauh ini rencananya akan dikerjasamakan dengan universitas lainnya.

Rep: Adrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Foto: ums.ac.id
Universitas Muhammadiyah Surakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengapresiasi langkah Universitas Muhammadiyah Surakata yang mulai menerapkan metode kuliah jarak jauh. Menurut  dia, hal tersebut akan membuat meningkatnya animo mahasiswa karena dengan praktisnya mengikuti perkuliahan di UMS.

Haedar menjelaskan, hadirnya perkuliahan secara daring merupakan terobosan bagi Muhammadiyah untuk bisa melebarkan gerakannya khususnya di bidang pendidikan hingga ke berbagai belahan dunia.  "Kuliah menjadi efektif, efisien, ini fase awal dari Muhammadiyah yang ingin melakukan proses internasionalisasi gerakannya melalui bidang pendidikan," kata Haedar, di Solo pada Kamis (1/2).

UMS mengawali kuliah jarak jauh dengan peserta yakni civitas akademika Universitas Muhammadiyah Prof Dr Hamka (UHAMKA) dan Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT). Dalam kuliah jarak jauh tersebut, Haedar Nashir bersama pendiri Maarif Institute membawakan materi tentang keislaman dan ke-Muhammadiyah-an.

Ke depannya, kuliah jarak jauh rencananya akan dikerjasamakan dengan Universitas Muhammadiyah lainnya yang tersebar diberbagai wilayah. Selain itu juga dengan Universitas ternama di berbagai negara.

Menurut Haedar, metode pengajaraan jarak jauh yang memanfaatkan perkembangan teknologi informasi juga akan diterapkan di berbagai lembaga pendidikan Muhammadiyah baik tingkat sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA).

"Kami berharap lembaga dengan ini lembaga-lembaga pendidikan terus melahirkan anak-anak yang berkeunggullan," katanya.

Rektor UMS Sofyan Anif mengatakan, diluncurkannya kuliah jarak jauh juga untuk menjawab keresahan sejumlah perguruan tinggi dalam negeri atas rencana pemerintah mengizinkan perguruan tinggi asing datang ke Indonesia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement