Kamis 01 Feb 2018 15:49 WIB

116 Ribu Warga Kota Sukabumi Jadi Target Imunisasi Difteri

pelaksanaan imunisasi tersebut serentak dilakukan mulai Senin 5 Februari 2018.

Rep: Riga Nurul Iman/ Red: Winda Destiana Putri
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Pekerja menunjukan vaksin yang mengandung komponen difteri sebelum didistribusikan, di Bandung, Jawa Barat, Senin (18/12).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI -- Sebanyak 116 ribu orang warga Kota Sukabumi ditargetkan untuk mendapatkan imunisasi difteri. Rencananya pelaksanaan imunisasi tersebut serentak dilakukan mulai Senin 5 Februari 2018 mendatang.

"Target imunisasi difteri adalah warga yang berusia antara 1 tahun hingga kurang dari 19 tahun," ujar Wakil Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi seusai membuka pertemuan sosialisasi Outbreak Response Immunization (ORI) difteri di Aula Bank Jabar Banten (BJB) Kota Sukabumi, Kamis (1/2). Jumlahnya di Kota Sukabumi kata dia sebanyak 116 ribu orang.
 
Menurut Fahmi, upaya imunusasi ini adalah gerakan untuk mencegah penyebaran difteri. Kegiatan tersebut akan dilakukan di sekolah, fasilitas kesehatan maupun perkantoran yang memungkinkan untuk membuka layanan.
 
Fahmi mengatakan, pelaksaan ORI ini akan dilakukan selama tiga kali yakni Februari, Juni, dan Desember. Sehingga kata dia pelaksanaan ORI pertama pada Februari menjadi contoh dan evaluasi bagi pelaksanaan pada bulan berikutnya.
 
Capaian imunisasi nanti ujar Fahmi diharapkan bisa mencapai 95 persen dari target yang ditetapkan. Hal ini kata dia memerlukan kerja keras dari semua pihak terkait untuk menyukseskannya. 
 
Di antaranya mulai dari peran sekolah, orangtua dan elemen masyarakat lainnya. Oleh karena itu lanjut dia dilakukan sosialisasi pelaksanaan ORI kepada kepala sekolah, guru, puskesmas, TNI/Polri, dan lembaga lainnya.
 
Pemberian imunisasi difteri ini ungkap Fahmi diperlukan karena di Sukabumi telah ditetapkan kejadian luar biasa (KLB) difteri. "Dari laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) ada tujuh kasus difteri, "ujar dia. Rinciannya terang dia satu orang positif difteri dan enam orang lainnya masih dinyatakan suspect difteri.
 
Di Jawa Barat kata Fahmi, dari 27 kota/kabupaten ada sebanyak 23 kota/kabupaten yang berstatus KLB difteri. Dari 23 wilayah itu ungkap dia, Kota Sukabumi terpilih oleh pemerintah untuk melaksanakan imunisasi difteri atau ORI pada 5 Februari 2018 mendatang. Jumlah daerah di Jabar yang melaksanakan ORI hanya sebanyak 15 kota/kabupaten.
 
Menurut Fahmi, kegiatan ORI ini merupakan langkah nyata untuk mencegah penularan difteri di tengah masyarakat. Pasalnya kata dia penyebaran penyakit ini cukup mudah dan dapat mengakibatkan kematian.
 
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi Ritanenny menambahkan, pelaksanaan ORI ini akan dilakukan sebanyak tiga kali yakni pada Februari, Juni, dan Desember. Untuk logistik telah dipersiapkan Kementerian Kesehatan sementara daerah menyiapkan anggaran operasional, imbuh dia.
 
Menurut Rita, Kota Sukabumi sudah menetapkan KLB difteri selama enam bulan ke depan sehingga diharuskan pemerintah untuk melaksanakan ORI. Meskipun satu suspect lanjut dia maka pemerintah tetap harus menetapkan KLB difteri.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement