Kamis 01 Feb 2018 17:03 WIB

Unhas Turunkan Tim Bantuan ke Asmat

Persoalan yang terjadi di Asmat bukan hanya persoalan darurat seperti bencana alam.

Rep: Lida Puspaningtyas / Red: Andi Nur Aminah
Warga menggendong anaknya saat menunggu antrean berobat di puskesmas Ayam di kampung Bayiwpinam, Distrik Akat, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (26/1).
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Warga menggendong anaknya saat menunggu antrean berobat di puskesmas Ayam di kampung Bayiwpinam, Distrik Akat, Kabupaten Asmat, Papua, Jumat (26/1).

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Universitas Hasanuddin Makassar akan menurunkan tim bantuan untuk membantu mengatasi Kejadian Luar Biasa (KLB) yang terjadi di Agats, Kabupaten Asmat, Propinsi Papua. Hal ini disampaikan dalam Rapat Khusus yang digelar di Ruang Rapat Rektor Unhas, Lantai 8 Gedung Rektorat Unhas, Kamis (1/2/)

Sejumlah pakar dan akademisi hadir dalam raapat yang dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Inovasi dan Kerja Sama Unhas, Prof Budu, Ph.D, SpM(K), M.Ed. Rapat ini membahas persiapan untuk menurunkan tim kemanusian yang akan membantu menangani persoalan gizi buruk yang sedang melanda Distrik Agats, Kabupaten Asmat, Papua. "Tim Unhas direncanakan bukan saja datang memberi bantuan pada saat sekarang ini, tetapi juga akan melakukan bantuan yang sistemik, terintegrasi, dan berkelanjutan," kata Prof Budu dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id.

Mantan rektor Unhas, Idrus Paturusi, yang turut hadir dalam rapat ini menegaskan bahwa persoalan yang terjadi di Asmat bukan hanya persoalan darurat sebagaimana halnya yang terjadi pada saat bencana alam. "Ini adalah situasi darurat sistemik, berkaitan dengan banyak aspek. Ada persoalan kesehatan, persoalan medik, hingga persoalan sosial dan ekonomi di Asmat," kata dia.

Unhas akan menurunkan tim multidisiplin untuk mengatasi berbagai persoalan secara berkelanjutan. Pertemuan juga mengidentifikasi berbagai persoalan yang saat ini dihadapi, berdasarkan data yang disiapkan oleh Kementerian Sosial, Polda Papua, Pemerintah Daerah, lembaga-lembaga terkait lainnya. "Tim akan mengidentifikasi situasi yang terjadi, Tim Unhas menilai bahwa penyelesaiaan sistematis berorientasi jangka panjang dan berkelanjutan dibutuhkan," katanya.