REPUBLIKA.CO.ID, CIAMIS -- Sejumlah ruangan di Pondok Pesantren Miftahul Huda II, Dusun Wetan, Desa Bayasari, Kecamatan Jatinegara, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, mengalami kerusakan akibat angin puting beliung, Kamis (1/2). Pimpinan Ponpes Miftahul Huda II KH Nonop Hanafi mengatakan, hujan disertai badai melanda pada siang ini.
Dampaknya, ruang belajar dan ruang tempat tinggal santri atau kobong mengalami kerusakan. "Wah rusak tadi kena angin kencang kami data ada 15 ruang belajar yang kena dan 1 kobong," kata Nonop kepada Republika.co.id.
Beruntung, kata Nonop, peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Sebab, saat angin kencang mulai berlangsung, para santri sudah berhati-hati. "Alhamdulilah tidak ada santri yang luka," ujarnya.
Adapun jenis kerusakannya, lanjut Nonop, berupa genteng yang bergeser. Sehingga, menurutnya, amat mengganggu proses belajar, apalagi di tengah situasi musim hujan. "Banyak genteng geser berarti kalau hujan yang airnya bisa masuk. Ini sangat mengganggu," ucapnya.
Ponpes Miftahul Huda II makin populer usai menjadi pemantik berlangsungnya aksi jalan kaki dari Ciamis menuju Jakarta pada akhir 2016 lalu. Massa yang terdiri dari santri berusia remaja memilih jalan kaki ke Jakarta untuk ikut aksi bela Islam 212 karena dipersulit saat ingin menggunakan bus umum.