Kamis 01 Feb 2018 20:44 WIB

Forum Zakat: Kerja Zakat adalah Kerja Bersama

Lembaga amil zakat ikut serta mewarnai kebijakan pemerintah yang lebih pro-poor

Rep: Muhammad Nursyamsyi/ Red: Hazliansyah
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (tengah), Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) dan Ketua Forum Zakat Nur Effendi (kiri) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII Forum Zakat di Mataram, NTB, Kamis (1/2).
Foto: Antara/Ahmad Subaidi
Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin (kedua kiri) bersama Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Ma'ruf Amin (tengah), Gubernur NTB TGB Zainul Majdi (kanan) dan Ketua Forum Zakat Nur Effendi (kiri) menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) ke VIII Forum Zakat di Mataram, NTB, Kamis (1/2).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Forum Zakat menggelar musyawarah nasional (munas) ke-8 di Mataram, NTB pada Kamis (1/2). Ketua Forum Zakat Nur Efendi mengatakan, munas ini merupakan upaya pemaksimalan peran Forum Zakat.

Effendi menyampaikan, saat ini zakat sudah harus memasuki gelombang ketiga, di mana lembaga amil zakat mengambil peran sebagai mitra pemerintah dalam memandirikan umat melalui advokasi kebijakan untuk menciptakan keadilan sosial.

Dalam pengertian yang lebih luas, lanjut Effendi, lembaga amil zakat ikut serta mewarnai kebijakan pemerintah yang lebih pro-poor, mengawasi peran pemerintah dalam pembuatan dan implementasi kebijakan, serta membela hak-hak masyarakat yang bersinggungan dengan kebijakan negara. Effendi menyebutkan, persentase perolehan dana zakat terhadap GDP di Indonesia baru mencapai 0,89 persen.

"Angka ini lebih rendah dengan Malaysia yang mencapai 1,09 persen, Iran 1,79 persen, dan Mesir 1,9 persen," ujar Effendi saat pembukaan Munas ke-8 Forum Zakat di Hotel Lombok Raya, Mataram, NTB, Kamis (1/2).