Jumat 02 Feb 2018 08:39 WIB

Satgas TNI-Polri Masih Terus Pantau 224 Desa di Papua

Satgas TNI-Polri sudah mengobati 600 balita atau anak-anak yang terkena KLB Campak.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andi Nur Aminah
 Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.
Foto: Antara/M Agung Rajasa
Anak-anak yang sakit menunggu pengobatan di sebuah rumahsakit di Agats, Distrik Asmat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal Hadi Tjahjanto melakukan kunjungan ke Asmat, Papua meninjau KLB gizi buruk dan campak didampingi Kapolda Papua Inspektur Jenderal Polisi Boy Rafli Amar pada Kamis (1/2). Dalam kunjungan tersebut, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Papua Komisaris Besar Polisi Ahmad Mustofa Kamal menyampaikan, berdasarkan peninjauan tersebut Satgas TNI Polri telah melakukan tugas dengan maksimal.

Satgas TNI Polri, menurut Kamal sudah mengobati 600 balita atau anak-anak yang terkena KLB Campak. Kamal menuturkan, berdasarkan peninjauan dengan Panglima, KLB bahkan sudah selesai. Menurutnya, di RSUD hampir tidak ada pasien Campak. "Namun sekarang tugas kami adalah untuk memantau atau mengawasi 224 desa tersebut," kata Kamal, Jumat (2/2).

 

photo
Bantuan TNI untuk mempercepat penyembuhan penderita gizi buruk maupun campak di Kabupaten Asmat, Papua.

Kamal menuturkan, satgas akan membuka komunikasi intensif di 224 desa tersebut. Kemudian, Satgas juga akan memberikan dukungan transportasi untuk merespon warga yang sedang sakit untuk segera dibawa ke rumah sakit.

Kamal menambahkan, Satgas bersama pemerintah daerah sudah melaksanakan vaksinasi terhadap 13 336 orang yang tersebar di 224 desa. Operasi ini akan dibuka terus selama 270 hari. "Kapal perang juga sudah merapat ke Kabupaten Asmat tujuannya adalah untuk membantu masyarakat yang berada di 224 desa," kata Kamal.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement