Jumat 02 Feb 2018 13:10 WIB

Ini Sosok Tegas Ustaz Prawoto di Mata Pimpinan Persis

Ia juga aktif menjadi mubaligh, tapi materi yang disampaikan cukup normatif.

Rep: Kiki Sakinah/ Red: Agus Yulianto
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)
Foto: Republika/Fauzi Ridwan
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Komando Brigade Pimpinan Pusat Persatuan Islam (Persis), Ustaz Prawoto meninggal dunia pada Kamis (1/2) sore setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria saat waktu subuh di hari yang sama. Pelaku penganiayaan diduga mengalami sakit jiwa dan saat ini telah ditahan dan tengah menjalani pemeriksaan.

Sosok Ustaz Prawoto memiliki kekhasan dan kenangan tersendiri di benak Ketua Bidang Tarbiyah PP Persis, Irfan Safrudin. Ia menceritakan, sosok Ustaz Prawoto selama mengabdi di ormas yang memiliki basis kuat di Jawa Barat ini.

Masih ingat di benak Irfan saat ia diamanahi memangku jabatan Sekretaris Umum PP Persis (2010-2015) pascamuktamar 2010. Saat beberapa pekan mulai melaksanakan tugas, datang sosok yang tegap dan santun ke ruangannya. Saat itu, dikatakan Irfan, Ustaz Prawoto datang sembari menyapa dengan gaya yang khas "Assalamualaikum mohon izin Ustaz. Saya mau melapor."

"Kata-kata tersebut menjadi kata-kata yang terus menerus didengar selama saya menjabat Sekum selama Lima tahun. Dan saya suka memanggil kepada Ustaz Prawoto (karena adik angkatan cukup jauh di Pesantren Persis Bentar no 19). Saya suka menyapa dengan kalimat: "wassalam Mas Prawoto." Saya memanggil Mas Prawoto karena hurup vocalnya "O" semua, ini dari Jawa, eh ternyata dari Palembang," kata Irfan, melalui pesan elektronik kepada Republika.co.id, Jumat (2/2).

Irfan mengatakan, Ustaz Prawoto selalu melaporkan perkembangan brigade PP Persis dan mengajukan anggaran untuk pelatihan serta untuk seragam brigade. Terkadang, mereka berdiskusi di kantor cukup lama. Terutama, kata dia, keinginan Ustaz Prawoto untuk mengembangkan dan memajukan Brigade. Jika Persis hendak mengadakan suatu acara, Ustaz Prawoto lah yang dihubungi untuk melakukan koordinasi di lapangan.

"Dia sangat mencintai brigade, dan selalu bangga dengan memakai seragam brigade. Jadi salah satunya atas peran dan kontribusi yang besar Ustaz Prawoto, perkembangan dan wibawa Brigade Persis dihormati dan dicintai oleh jamaah Persis," lanjutnya.

Dikatakannya, sosok Ustaz Prawoto dikenal sigap dan cekatan. Dia juga merupakan guru bela diri Sufu Thai sukan. Selama berinteraksi dengannya, Irfan mengatakan, Ustaz Prawoto belum pernah mengeluh atau mengeluarkan kata-kata tidak bisa.

"Kalau berbicara sorot matanya selalu menatap orang yang diajak bicara, sosoknya cukup serius kalau berhubungan dengan saya," ujarnya.

Sepengetahuan Irfan, Ustaz Prawoto juga aktif menjadi mubaligh. Namun, ia mengatakan, materi yang disampaikan cukup normatif dan tidak aneh-aneh. Di kalangan brigade sendiri, almarhum menurutnya cukup berwibawa, disiplin, rendah hati, dan dicintai kawan sejawat dan murid-muridnya.

Bagi Irfan, sosok seperti Ustaz Prawoto sulit ditemukan. Karena ia memiliki pribadi yang ikhlas, mudah untuk mengerjakan sesuatu yang diperintah dan tanpa pamrih.

"Meskipun sekarang sosok itu sudah kembali ke pemilik-Nya, bagi saya, mas Prawoto meninggalkan kesan keteladanan, integritas yang tinggi, kedisiplinan, keteguhan dan loyalitas yang kuat kepada Islam (dan jamiyyah Persis)," kata Irfan.

"Kepergiannya sudah terencana dalam Takdir yang Maha Kuasa, selamat jalan wahai Mujahid Islam. Semoga di alam qubur, Allah melapangkannya, dan mengampuni segala dosa dan khilafnya," tambahnya.

Sementara itu, Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto mengatakan, pelaku penganiaya Ustaz Prawoto merupakan pasien Rumah Sakit (RS) Jiwa yang juga merupakan tetangga depan rumah almarhum. Saat ini, pelaku tengah menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Cisarua sembari ditemani pihak kepolisian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement