Jumat 02 Feb 2018 13:56 WIB

Lagi, Pejabat AS Mengundurkan Diri dari Pemerintahan Trump

Tom Shannon keputusannya dilandasi kepentingan pribadi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
Donald Trump
Foto: AP
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Wakil Menteri Luar Negeri AS untuk Urusan Politik Tom Shannon, pada Kamis (1/2), mengumumkan pengunduran diri. Ini adalah kesekian kalinya pejabat AS menanggalkan posisinya sejak Donald Trump dilantik sebagai presiden setahun lalu. Dalam pernyataannya, Shannon mengaku keputusannya untuk meninggalkan jabatannya dilandasi kepentingan pribadi dan tak terkait dengan jalannya pemerintahan.

 

"Keputusan saya bersifat pribadi dan didorong oleh keinginan untuk hadir dalam keluarga saya, serta menetapkan tujuan baru untuk tahun-tahun saya yang tersisa," katanya, seperti dilaporkan laman Al Arabiya.

Shannon, yang telah berusia 60 tahun, merupakan pejabat penting di Departemen Luar Negeri AS. Kariernya yang telah lebih dari 30 tahun di Departemen Luar Negeri AS menjadikannya sebagai diplomat senior yang dihormati.

Baru-baru ini Shannon menangani beberapa isu yang paling kompleks dan sensitif untuk AS. Dua di antaranya adalah perihal kesepakatan nuklir Iran dan perselisihan hubungan diplomatik dengan Rusia. Pengalaman dan pembawaan diri yang tenang kerap membuat Shannon dilimpahkan tugas yang paling penting di Departemen Luar Negeri AS.

Hal ini tak ayal membuat Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson memberi selamat kepada Shannon selama berkiprah di Departemen Luar Negeri AS. "Saya sangat menghargai kedalaman pengetahuannya, peran yang dimainkannya selama masa transisi, dan kontribusinya terhadap proses strategi kami selama setahun terakhir," kata Tillerson.

Shannon adalah pejabat kesekian yang meninggalkan jabatannya sejak Trump dilantik sebagai presiden pada Januari 2017. Sebelumnya, pada 14 Februari 2017, Michael Flynn berhenti dari jabatannya sebagai penasihat keamanan nasional.

Kemudian pada Mei 2017, Direktur Komunikasi Gedung Putih Mike Dubke mengundurkan diri dari posisinya. Ia hanya menduduki jabatan tersebut selama tiga bulan.

Hampir dua bulan kemudian, yakni pada 21 Juli 2017, Sean Spicer meninggalkan posisinya sebagai sekretaris pers Gedung Putih. Sepekan kemudian, Reince Priebus, turut mundur dari jabatannya sebagai kepala staf Gedung Putih. Tiga hari setelah pengunduran diri Priebus, tepatnya 31 Juli 2017, Anthony Scaramucci terdepak dari jabatannya sebagai direktur komunikasi Gedung Putih.

Pada Agustus 2017, Steve Bannon juga mengakhiri pengabdiannya sebagai kepala strategi Gedung Putih. Bannon adalah tokoh penting yang menyusun strategi pemenangan Trump selama masa kampanye dan pilpres AS pada 2016.

Cukup banyaknya pejabat Gedung Putih yang mengundurkan diri memicu spekulasi adanya keretakan hubungan antara Trump dengan para staf atau pembantunya. Namun Trump berkali-kali membantah kabar tersebut.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement