Jumat 02 Feb 2018 14:37 WIB

Dua Ustaz Dianiaya Secara Berdekatan, Polri: Itu Kebetulan

Polri meminta media tidak melakukan framing pemberitaan tewasnya dua ulama.

Rep: Arif Satrio Nugroho/ Red: Andri Saubani
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)
Foto: Republika/fauzi Ridwan
Para pelayat tengah menyolatkan Ustaz Prawoto yang meninggal akibat dianiaya di mesjid Al Muhajirin Jalan Burujul, Desa Mekar Rahayu, Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Kamis (1/2)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mabes Polri meminta agar kasus penganiayaan yang terjadi pada dua pemuka agama belakangan ini tidak dikaitkan dengan spekulasi adanya isu kekerasan terhadap ulama. Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal Polisi Mohammad Iqbal mengatakan, kejadian tersebut terjadi semata karena kebetulan.

"Oh tidak, jangan begitu," kata dia saat menanggapi pertanyaan terkait isu kekerasan terhadap ulama di Markas Besar Polri, Jakarta, Jumat (2/1).

Iqbal pun berharap, media massa juga tidak melakukan framing adanya fenomena kekerasan terhadap ulama seperti yang marak diulas di berbagai media sosial. Sebaiknya, kata Iqbal, dengan adanya kejadian ini, pihak-pihak harus saling mendukung dan tidak memperkeruh keadaan.

"Begini, kita sama-sama elemen bangsa, polri dan media itu pilar menguatkan NKRI, jangan di--framing-kan ke situ, saya mulai dari secara kebetulan. Kebetulan di Jawa Barat, jangan di-gathuk-gathuk-kan (dihubung-hubungkan)," kata Iqbal.

Sebelumnya, dua kasus penganiayaan terhadap Ulama terjadi di waktu dan tempat yang berdekatan. Bahkan, pelaku diduga sama-sama gila. Kasus pertama terjadi kepada Pimpinan Pondok Pesantren Al Hidayah Cicalengka, Kabupaten Bandung, KH Umar Basri (Mama Santiong). Ia menjadi korban penganiayaan usai Shalat Subuh di masjid pada Sabtu (27/1).

Polisi menangkap pelaku penganiayaan yang kemudian diidentifikasi kemungkinan lemah ingatan. Kini, kondisi Kiai Umar semakin membaik dan pelaku sudah ditahan.

Kemudian muncul kasus baru yang bahkan menyebabkan meninggalnya Komando Brigade PP Persis, Ustaz Prawoto. Prawoto meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan di rumah sakit akibat dianiaya seorang pria pada Kamis (2/1) pagi. Pelaku berinisial AM melakukan pemukulan terhadap korban dengan menggunakan linggis. Dugaan sementara polisi, pelaku juga mendapat gangguan jiwa.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement